Satgas Pangan Polri Awasi Pendistribusian Gula di Jawa Timur untuk Cegah Penyalahgunaan
Satgas Pangan Polri melakukan inspeksi ke Jawa Timur untuk memastikan stok dan pendistribusian gula di PT Kebun Tebu Mas
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Pangan Polri melakukan inspeksi ke Jawa Timur untuk memastikan stok dan pendistribusian gula di PT Kebun Tebu Mas (KTM), Selasa (30/4/2024).
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dari pihak produsen khususnya pendistribusian gula.
Kanit III Subdit I Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, AKBP Adithia Bagus menyebut perusahaan tersebut merupakan tempat produksi gula kristal mentah menjadi gula kristal putih (GKP) dan gula kristal rafinasi (GKR).
"Stok yang dimiliki PT. Kebun Tebu Mas yaitu stok GKP sebanyak 6.040 ton (periode 28 April 2024), dan stok GKR sebanyak 25.082,4 ton (28 April 2024)," kata Adithia melalui keterangannya Rabu (1/5/2024).
Dia mengatakan Satgas Pangan Polri bersama pemangku kepentingan terkait bakal memastikan tidak ada penyalahgunaan pendistribusian hingga ke konsumen.
"Serta melakukan monitoring di tahap distributor, untuk memastikan ketersediaan di retail modern dan pasar tradisional," jelasnya.
Baca juga: Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Dorong Digelar Pasar Murah Jelang Lebaran
Adithia dalam hal ini mengatakan produksi gula di perusahaan tersebut, mempunyai angka realisasi dan pendistribusian importasinya sebanyak 55.000 raw sugar.
Adapun rinciannya yakni kapal satu sebanyak 29.858.230 ton (26/02/24-MV.Yasa Enirhan). Sedangkan kapal dua sebanyak 24.972.730 ton (25/03/24-MV. Red Orchid) sehingga totalnya mencapai 54.830,96 ton.
"Produksi raw sugar ke GKP sebesar 29.003 ton (52,92 persen dari total realisasi raw sugar), penggilingan tebu tahun 2023 sebanyak 953.214 ton (diambil dari tebu milik petani) dengan menghasilkan GKP sebanyak 71.849 ton. Target penggilingan tebu tahun 2024, sebanyak 1 juta ton dengan harapan menghasilan GKP sebanyak 80 ribu ton (satu musim giling)," ucapnya.
Baca juga: Jaga Stabilitas Harga Beras, Satgas Pangan Perlu Diperkuat
Dalam musim penggilingan atau panen raya yang diprediksi akan terjadi pada pertengahan bulan Mei hingga November 2024, PT KTM mendapat bahan baku raw sugar dari dari Thailand, Brazil, dan Australia
Sedangkan dalam memproduksi gula kristal putih (GKP), kata Adithia, digunakan bahan baku raw sugar importasi dan tebu lokal.
"Bahwa kapasitas produksi PT Kebun Tebu Mas sebesar GKP 12.000 ton/hari, dan GKR 3.000 ton per hari. Adapun, terkait dengan produksi GKR merupakan fasilitas kemudahan import tujuan eksport (KITE), seluruh hasil produksi GKR dikhususkan untuk tujuan ekspor," ungkapnya.
Di sisi lain, Adithia menyebut harga pendistribusian dari PT KTM ke distributor yakni 50 kg GKP sebesar Rp16.300 per kg. Sedangkan GKP 1 kg sebesar Rp16.700 per kg.
Menurut dia, sistem penyerapan tebu PT. KTM adalah SPT (sistem pembelian tebu) dimana pihak petani menawarkan hasil tebu dan dibeli langsung oleh PT KTM.
"Jumlah petani yang diserap oleh PT.KTM 2.315 orang. Terdapat 18 perusahaan distributor dari PT.KTM dengan wilayah pemasaran Sulawesi, NTT, NTB, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa Timur, Kalsel, Kaltim dan Kalteng," ungkapnya.