Jadi Sorotan di Kasus Brigadir RAT, Kombes Julianto Lebih Kaya dari Kapolda Sulut dan Kabareskrim
Jadi sorotan di kasus tewasnya Brigadir RAT, Kombes Julianto juga tengah disorot terkait hartanya yang lebih banyak ketimbang dua atasannya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kapolresta Manado, Kombes Julianto Sirait tengah menjadi sorotan usai tewasnya salah satu anak buahnya yaitu anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) lantaran mengakhiri hidup saat berada di Jakarta beberapa waktu lalu.
Pasca peristiwa ini, Julianto pun diperiksa oleh Propam Polda Sulut terkait tahu atau tidaknya alasan Brigadir RAT menjadi ajudan seorang pengusaha di Jakarta tanpa izin dari pimpinan.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Michael Irwan Tamsil.
"Pak Kapolda memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan pemeriksaan terhadap atasannya baik Kasatlantas dan Kapolresta-nya untuk dilakukan pemeriksaan terkait dengan keberadaan Brigadir RAT di Jakarta," kata Michael saat dihubungi, Senin (29/4/2024).
Di sisi lain, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengatakan Kombes Julianto bisa saja dicopot dari jabatannya terkait kasus ini.
Adapun pernyataan Sugeng ini menjawab pertanyaan terkait apakah Kombes Julianto dan bisa dipecat terkait penyebab Brigadir RAT ke Jakarta tanpa izin dari mereka.
"Ini sanksinya tidak berat, ya. Sanksinya paling kalau terbukti pencopotan dari jabatan saja," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (30/4/2024).
Tak hanya itu, kontroversi dari Julianto juga terjadi di luar kasus tewasnya Brigadir RAT yaitu terkait harta kekayaannya.
Berdasarkan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Julianto lebih kaya dari perwira tinggi (Pati) Polri seperti atasannya sendiri yaitu Kapolda Sulut, Irjen Yudhiawan Wibisono.
Baca juga: Sosok Kapolresta Manado, IPW Curiga Brigadir RAT jadi Pengawal Pengusaha di Jakarta Atas Izin Atasan
Bahkan kekayaan Kombes Julianto turut melampaui harta milik jenderal polisi bintang tiga seperti Kabareskrim, Komjen Wahyu Widada.
Kekayaan Kombes Julianto Tembus Rp 9,4 M, Hartanya Kalahkan Dua Pati
Berdasarkan LHKPN periodik 2022 yang dilaporkan pada 31 Desember 2023, harta Julianto menembus Rp 9,4 miliar dan tidak memiliki utang.
Adapun mayoritas sumber hartanya berasal dari dua tanah dan bangunan yang berada di Bandar Lampung senilai Rp 5,5 miliar.
Selain itu, sumber terbesar kedua harta Kombes Julianto berasal dari kas dan setara kas yaitu sebesar Rp 3,2 miliar.
Kemudian, dia juga memiliki harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 460 juta serta satu mobil Honda CRV produksi tahun 2014 senilai Rp 250 juta.
Jumlah harta kekayaan dari Julianto pun lebih besar ketimbang atasannya langsung yaitu Kapolda Sulut, Irjen Yudhiawan Wibisono.
Adapun, menurut LHKPN yang dilaporkan pada 30 Januari 2023, harta milik Yudhiawan memiliki selisih hampir Rp 5 miliar lebih sedikit ketimbang kepunyaan Julianto.
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu memiliki total kekayaan sebesar Rp 4,6 miliar.
Selain itu, berbeda dengan Julianto, Yudhiawan masih memiliki utang sebesar Rp 24 juta.
Sementara, harta kekayaan Yudhiawan mayoritas bersumber dari dua tanah dan bangunan yang dimilikinya di Jakarta Selatan dan Madiun senilai Rp 3,8 miliar.
Sumber harta kekayaan kedua miliknya adalah empat kendaraan yang dimilikinya senilai Rp 617,5 juta.
Dia juga memiliki sumber kekayaan lainnya seperti harta bergerak lainnya Rp 130 juta, kas dan setara kas Rp 13 juta, serta harta lainnya sebesar Rp 50 juta.
Dengan pangkat yang lebih tinggi lagi, kekayaan Julianto pun turut mengalahkan harta milik Kabareskrim, Komjen Wahyu Widada.
Baca juga: Reza Indragiri : Perlu Otopsi Psikologi Forensik untuk Memastikan Penyebab Tewasnya Brigadir RAT
Menurut LHKPN untuk periodik 2022, Wahyu memiliki harta sebesar Rp 5,7 miliar atau berselisih Rp 3,7 miliar dari kekayaan Julianto.
Adapun mayoritas harta Wahyu berasal dari tanah dan bangunan miliknya senilai Rp 3 miliar yang tersebar di Bekasi dan Sleman.
Mantan Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM) ini juga memiliki kendaraan berupa dua mobil dan satu sepeda motor senilai Rp 765,7 juta.
Jenderal bintang tiga itu juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 330 juta serta kas dan setara kas senilai Rp 1,6 miliar.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryandha Sakti)
Artikel lain terkait Polisi Tewas di Rumah Pengusaha