Persoalan Air Semakin Genting, World Water Forum ke-10 diharapkan Hadirkan Solusi
Pemerintah Indonesia akan memimpin pembahasan isu terhadap akses air bersih dan sanitasi yang layak selaku tuan rumah World Water Forum ke-10.
Penulis: Muhammad Fitrah Habibullah
TRIBUNNEWS.COM - Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar yang menjadi hak fundamental bagi setiap orang. Begitu banyak aspek kehidupan yang bergantung pada sumber daya alam ini, sehingga pengelolaan air secara berkelanjutan menjadi sebuah urgensi, agar semua orang bisa mendapatkan aksesnya.
Namun faktanya, jutaan orang di dunia masih belum memiliki akses terhadap air bersih. Bahkan saat ini, kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi masih menjadi tantangan besar, baik di tingkat global maupun di Indonesia.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hanya sekitar 73 persen dari populasi dunia yang menggunakan air bersih yang dikelola dengan baik untuk diminum dan sekitar 57% dari populasi dunia menggunakan sanitasi yang layak.
Sedangkan di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 2023, air bersih yang tersalurkan telah mencapai 4,375,697 ribu meter kubik pada 2021.
Angka ini menunjukkan peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Meski begitu, angka tersebut belum dapat dikatakan signifikan dan merata di seluruh Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, selain menimbang pada akses dan penyalurannya, ketersediaan pasokan air bersih yang memadai terancam karena pertumbuhan penduduk yang pesat, pembangunan yang tidak terkendali, dan perubahan iklim.
World Water Forum ke-10 targetkan solusi
Menyoroti permasalahan yang masih melanda —baik di Indonesia maupun di negara-negara lain, kesadaran akan pentingnya akses air bersih yang aman dan berkelanjutan menjadi kunci bagi masyarakat global untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Untuk meningkatkan kesadaran tersebut, diperlukan pula upaya kolektif yang melibatkan kolaborasi antar berbagai stakeholder.
Sebagai bentuk upaya bersama dalam memperkuat kesadaran akan pentingnya air bagi kesejahteraan bersama, Pemerintah Indonesia akan memimpin pembahasan isu terhadap akses air bersih dan sanitasi yang layak selaku tuan rumah World Water Forum ke-10 yang digelar lewat kerja sama dengan World Water Council di Nusa Dua Convention Center, Bali, pada 18-25 Mei 2024.
Mengusung tema "Water for Shared Prosperity,” forum ini bertujuan untuk menghasilkan solusi terhadap masalah air yang masih melanda secara global, dengan menekankan bahwa air bersih adalah sumber kesejahteraan bersama.
Didaulat sebagai tuan rumah, Indonesia berperan penting dalam menyediakan platform global bagi para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai isu terkait pengelolaan air.
Kementerian PUPR pun menunjukkan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di tahun ini.
Sebagai pihak yang memiliki peranan penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, Kementerian PUPR Kementerian PUPR sendiri telah mempercepat pembangunan berbagai infrastruktur sumber daya air dan sistem penyediaan air minum (SPAM).
Dalam kurun sepuluh tahun terakhir, tercatat telah terbangun 61 bendungan, 5,5 juta detik SPAM (92% akses air minum layak), dan terlayaninya sanitasi dan persampahan untuk 13 juta KK (81%) di seluruh Indonesia.
Pemerintah juga akan mempercepat target pemenuhan SDGs melalui kebijakan Inpres no 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.
Karenanya, World Water Forum ke-10 ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dan komitmennya dalam upaya global mengatasi tantangan pengelolaan air.
“World Water Forum ke-10 terdiri dari tiga proses utama yaitu Proses Politik, Proses Regional, dan Proses Tematik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Proses Tematik terdiri dari enam sub-tema yang nantinya akan didiskusikan bersama untuk mencari common goals secara global,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR sekaligus Ketua Sekretariat World Water Forum ke-10, Mohammad Zainal Fatah.
Forum ini akan menggali potensi kolaborasi global dalam mengatasi tantangan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak demi kesejahteraan bersama.
Ada enam subtema yang menjadi fokus pelaksanaan World Water Forum ke-10 ini, yakni Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation and Hydro-diplomacy, Sustainable Water Finance serta Knowledge and Innovation.
Oleh karena itu, World Water Forum ke-10 akan menjadi perhelatan penting untuk menghasilkan solusi konkret dan komitmen bersama dari dunia, dan outputnya akan menjadi landasan bagi aksi lanjutan untuk meningkatkan akses terhadap air bersih secara global.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono selaku Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 mengajak masyarakat, khususnya para generasi muda, untuk berpartisipasi dan berkolaborasi aktif dalam World Water Forum ke-10 mendatang dan untuk mengatasi tantangan terhadap akses air bersih.
“World Water Forum ke-10 mendatang merupakan kesempatan yang sangat baik bagi generasi muda untuk berdiskusi dan bertukar ilmu dengan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk mencari solusi strategis dan terimplementasi untuk mengatasi berbagai tantangan bidang sumber daya air. Upaya ini penting untuk mewujudkan kemakmuran bersama dan membawa perdamaian melalui sumber daya air,” katanya.
Bagi Anda yang tertarik untuk turut berpartisipasi dalam World Water Forum ke-10 ini, silakan mendaftar sebagai peserta melalui situs worldwaterforum.org.
Mari bersama-sama memperjuangkan akses universal terhadap air bersih dan sanitasi yang layak untuk kesejahteraan bersama!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.