Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Mantap Sebagai Oposisi, Wacana Klub Presiden Dinilai Sulit Terealisasi

Meski tak bergabung, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyebut dirinya tetap menghormati Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ganjar Mantap Sebagai Oposisi, Wacana Klub Presiden Dinilai Sulit Terealisasi
Kolase Tribunnews
Foto Presiden RI terdahulu, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden RI sekarang Joko Widodo (Jokowi), dan Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ganjar Pranowo mendeklarasikan diri tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apakah sikap Ganjar tersebut mewakili PDIP?

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, menilai bahwa respons Ganjar tersebut bisa saja mewakili PDIP.

Baca juga: Tanda-tanda Megawati Tolak Presidential Club, Kritik Keras Elite PDIP hingga Faktor Jokowi

"Jika kita telisik peta Koalisi Indonesia Maju, sepertinya sudah ada ruang bergabungnya PKB dan NasDem. Ruang tersebut menjadikan PDIP lebih realistis berada dibarisan oposisi," kata Arifki dalam pesan yang diterima Tribunnews, Selasa (7/5/2024).

Namun, Arifki menilai situasi tersebut mungkin saja berbeda jika Ketua DPP PDIP Puan Maharani membaca peluang berbeda tentang langkah strategis PDIP ke depannya. 

"Ganjar mungkin saja diuntungkan jika PDI-P oposisi, karena daya tawar politiknya tetap tinggi. Tetapi, bagi Puan ini bisa saja menjadi peluang baru melihat situasi politik, apalagi adanya wacana klub presiden yang digagas oleh Prabowo," ujar Arifki.

Baca juga: Tanda-tanda Megawati Tolak Presidential Club, Kritik Keras Elite PDIP hingga Faktor Jokowi

Menurut Arifki, wacana tersebut mungkin saja tidak terealisasi jika PDIP berada di barisan oposisi

Berita Rekomendasi

"Sebagai ketua umum PDIP, tentu sikap politik yang bakal diambil oleh Megawati sangat keras dan tegas. Klun Presiden tanpa Megawati mungkin-mungkin saja terjadi," kata Arifki.

"Apalagi ide tersebut bakal mempertemukan Megawati dengan Jokowi dan SBY secara rutin. Di balik belum harmonisnya hubungan tokoh-tokoh tersebut, ide yang dibangun Prabowo cukup menarik sebagai bagian dari persatuan bangsa dan rekonsiliasi elite pasca pilpres," ujarnya.

Namun, dia menilai klub presiden tersebut susah terjadi apalagi jika PDI-P dipisahkan posisi Megawati sebagai mantan presiden dan juga ketua umum partai. 

"Jika hal tersebut belum selesai, maka bakal sulit mewujudkan hal tersebut, meskipun wacana tersebut sangat baik," pungkas Arifki.

Sebelumnya, mantan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memastikan tak akan bergabung dalam Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Ganjar mengatakan meskipun tak bergabung, dirinya akan mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Untuk mencintai republik ini, kita akan mengawal dengan cara lain dan saya tidak akan bergabung di pemerintahan ini," kata Ganjar di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas