Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Penyusunan Kabinet, PKB Hargai Hak Prerogatif Prabowo: Kami Tahu Diri

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menghargai hak prerogatif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih soal pembentukan kabinet ke depan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Soal Penyusunan Kabinet, PKB Hargai Hak Prerogatif Prabowo: Kami Tahu Diri
Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menghargai hak prerogatif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih soal pembentukan kabinet ke depan.

Jazilul mengatakan PKB tahu diri soal penyusunan kabinet.

"Kami tahu diri sekaligus menghormati hak prerogatif presiden," kata Jazilul kepada wartawan, Senin (6/5/2024).

Dia mengatakan penyusunan kabinet menjadi hak mutlak Prabowo sebagai presiden terpilih. "PKB akan tetap menjunjung tinggi konstitusi dan kepentingan rakyat," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons soal munculnya isu kalau Prabowo-Gibran akan membentuk sebanyak 40 kementerian di kabinet yang dipimpinnya.

Habiburokhman menyebut, sejatinya soal pembentukan kabinet itu murni berada pada hak prerogatif dari Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih.

Berita Rekomendasi

"Secara substansi, baik konstitusi itu ada di pak prabowo, sebagai presiden elected. Apakah besar efektif, tidak efektif dan lain sebagainya kan tentu pertimbangan beliau," kata Habiburokhman kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Namun jika membicarakan soal jumlah, Habiburokhman menilai tidak masalah jika memang nantinya akan terbentuk banyak Kementerian.

Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang besar, dan memiliki tujuan dan cita-cita yang besar juga.

Karena itu, dengan melibatkan banyak pihak, maka tujuan untuk mewujudkan cita-cita itu akan semakin baik dilakukan.

"Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga nggak ada masalah. Justru semakin banyak semakin bagus kalo saya pribadi," kata dia.

Dirinya lantas meminta kepada publik untuk tidak membaca postur 'besar' itu pada keadaan fisik seorang manusia.

Baca juga: NasDem & PKB Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran, Zulhas Singgung Dirinya Sempat Disebut Pengkhianat

Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu memang menyadari, jika postur gemuk pada seseorang bukan berarti yang bersangkutan sehat.

Namun, postur gemuk di jajaran kabinetlain halnya dengan postur tubuh manusia.

Kata dia, dalam urusan kenegaraan, jumlah pihak yang dilibatkan semakin banyak maka dinilai akan semakin baik.

"Jadi kita gak bicara, kalau gemuk dalam konteks fisik seorang perorang itu kan tidak sehat, tapi dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus, negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target target kita besar," kata dia.

"Wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dlm pemerintahan sehingga jadi besar," tukas Habiburokhman.

Baca juga: PDIP Singgung Parpol yang Lontarkan Narasi Perubahan Tapi Tak Konsisten, Sindir NasDem dan PKB?

Sebagai informasi, jika jumlah kabinet di Pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya benar sebanyak 40 kementerian, maka angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan jumlah kementerian yang ada saat ini.

Seperti dikutip dari laman presidenri.go.id jumlah kabinet di Republik Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ada sebanyak 34 kementerian.

Dimana jumlah itu terbagi atas 4 Kementerian Koordinator dan 30 Kementerian Bidang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas