Tanggapi Wacana Presidential Club, Feri Amsari: Jangan Diformilkan, Jangan Bebani Uang Negara
Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari ikut merespons soal wacana pembentukan Presidential Club atau Klub Presiden oleh Prabowo Subianto.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari ikut merespons soal wacana pembentukan Presidential Club atau Klub Presiden oleh Prabowo Subianto.
Dalam forum itu nantinya para Presiden RI terdahulu yakni Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan duduk semeja untuk tukar gagasan sekaligus memberikan masukan kepada Prabowo.
Feri menilai, wacana itu tidak masalah untuk dibuat, namun jangan untuk diformilkan sebagai suatu forum yang sah untuk negara Indonesia.
"Ya buat saja, cuma kan gak bisa diformilkan mana ada dalam sistem ketatanegaraan ada Presidential Club kaya club golf aja," kata Feri saat ditemui awak media di Rumah Belajar ICW, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Lebih lanjut, Feri meminta agar forum itu tidak perlu disahkan karena berpotensi menggunakan keuangan negara untuk operasional nya.
"Kita ada persoalan kalau itu informil tidak membebani uang negara dan lain-lain," ujar dia.
"Jadi kalau mau diformilkan berapa lagi uang negara yang mau dipakai club cluban ya, jangan jangan nanti ada di senoparty club presidential club kan, jadi lucu-lucuan negara kita, gak ada. Presidential club itu hanya peristilahan saja tidak untuk diformalitaskan," sambung Feri.
Lebih lanjut, menurut Feri, presiden terdahulu saat ini tidak lagi memiliki kekuasaan, sehingga statusnya sudah sebagai guru bangsa.
Menurut dia, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih dan pemimpin bangsa nantinya, bisa saja menerima masukan tersebut, tapi dalam kapasitas para pendahulu sebagai guru atau negarawan.
"Harus disadari bahwa presiden periode tertentu itu sudah lagi bukan presiden yang berkuasa, dia adalah guru bangsa yang dengan sendirinya punya status negarawan yang bisa memberikan masukan kepada presiden yang berkuasa, tetapi sekali lagi masukan itu sebagai guru bangsa," tandas dia.
Sebagai informasi, Juru Bicara Menhan RI sekaligus Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan kalau Prabowo mempunyai keinginan untuk membentuk Klub Presiden.
Di mana dalam forum itu nantinya Prabowo akan meminta masukan dari para presiden terdahulu yang masih hidup.
Adapun mereka yakni, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serta Prabowo Subianto selaku Presiden RI terpilih 2024-2029.
"Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club,” kata Dahnil Dikutip dari acara Kompas Petang Kompas TV, Senin (29/4/2024).
Baca juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo Dorong Ide Prabowo Garap Presidential Club Dibentuk Jadi Lembaga Resmi
Menurut Dahnil, Prabowo ingin adanya sharing pengalaman dari para Presiden sebelumnya mengenai cara memimpin negara.
Selain itu Prabowo juga ingin meminta pendapat dalam penyusunan kabinet pemerintahan. Prabowo kata Dahnil berkomitmen dalam melanjutkan pemerintahan, tidak hanya pemerintahan Jokowi, melainkan juga SBY, dan Megawati.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.