Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Prabowo Tambah Kementerian, PAN: Semangatnya Bukan Bagi-Bagi tapi Menjawab Tantangan ke Depan

Yandri Susanto merespons wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran, dia yakin wacana itu bertujuan menghadapi tantangan ke depan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Wacana Prabowo Tambah Kementerian, PAN: Semangatnya Bukan Bagi-Bagi tapi Menjawab Tantangan ke Depan
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto. Yandri Susanto merespons wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran, dia yakin wacana itu bertujuan menghadapi tantangan ke depan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto merespons soal wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran.

Yandri yakin wacana penambahan menteri itu bertujuan menghadapi tantangan RI ke depan.

"Dalam menghadapi persoalan dunia yang tidak menentu, persoalan dalam negeri juga banyak, maka memang perlu kebersamaan. Kalau memang nanti akan ada penambahan jumlah menteri, saya yakin semangatnya bukan untuk bagi-bagi, tapi ingin menjawab tantangan tadi bersama-sama," kata Yandri kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).

Yandri menekankan pihaknya menyerahkan kepada Prabowo mengenai postur kabinet ke depan. 

"Jadi karena Pak Prabowo tahu persis, kemudian bagaimana menjawab semua tantangan, apa yang diperlukan," kata Yandri.

Namun, Wakil Ketua MPR RI itu memastikan PAN siap jika diajak berdiskusi mengenai wacana tersebut. 

Lebih lanjut, Yandri mengaku tidak tahu persis mengenai wacana penambahan kursi menteri yang berkembang di Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Berita Rekomendasi

"Kami sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Bang Zul  untuk berbicara, melakukan komunikasi langsung dengan Pak Prabowo," pungkasnya.

Baca juga: Ramai Beredar Nama Menteri dan Wamen di Medsos, Ini Bocoran Versi Gibran

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons soal munculnya isu kalau Prabowo-Gibran akan membentuk sebanyak 40 kementerian di kabinet yang dipimpinnya.

Habiburokhman menyebut, sejatinya soal pembentukan kabinet itu murni berada pada hak prerogatif dari Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih.

"Secara substansi, baik konstitusi itu ada di pak prabowo, sebagai presiden elected. Apakah besar efektif, tidak efektif dan lain sebagainya kan tentu pertimbangan beliau," kata Habiburokhman kepada awak media saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Namun jika membicarakan soal jumlah, Habiburokhman menilai tidak masalah jika memang nantinya akan terbentuk banyak Kementerian.

Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang besar, dan memiliki tujuan dan cita-cita yang besar juga.

Oleh karenanya dengan melibatkan banyak pihak, maka tujuan untuk mewujudkan cita-cita itu akan semakin baik dilakukan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas