Wing 1 Kopasgat Kirim Sniper Hingga Rudal Chiron Untuk Amankan KTT WWF ke-10 di Bali
Pasukan khusus TNI AU hingga alutsista dari jajaran Wing 1 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) turut dikirim untuk mengamankan gelaran KTT WWF.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan khusus TNI Angkatan Udara (AU) hingga alutsista dari jajaran Wing 1 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) turut dikirim untuk mengamankan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke 10 tahun 2024 di Nusa Dua Bali yang akan berlangsung pada 18 sampai dengan 24 Mei 2024.
Komandan Wing I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange, S.E., M.M. mengatakan personelnya yang dikirim yakni dari Denhanud 471 dan tim Matan (penyelamat) dari Batalyon Komando di jajaran Wing 1 Kopasgat.
Saat ini, kata dia, mereka telah diperbantukan ke Paspampres.
Mereka, kata Nange, juga telah melakukan sejumlah latihan terpusat yang diselenggarakan oleh Paspampres untuk pengamanan KTT WWF di Nusa Dua Bali tersebut.
Wing 1 Kopasgat, kata dia, mengirimkan sekira 90 sampai 100 pasukan serta sejumlah alutsista pertahanan udara di antaranya rudal Chiron dan mobile radar Smart Hunter.
"Kalau tim Matan sendiri dan sniper jumlahnya 24 terlibat di KTT di Bali nanti," kata Nange usai Silaturahmi, Halalbihalal, dan Fun Shooting bersama jajaran Wing 1 Komando Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara (Kopasgat TNI AU) di Lapangan Tembak Djamsuri Wing 1 Kopasgat di Halim Perdanakusuma Jakarta pada Selasa (7/5/2024).
Untuk penempatan pasukan dan alutsista tersebut, kata dia, nantinya akan ditentukan oleh Paspampres.
"Itu nanti akan ditentukan oleh Paspampres sendiri," kata dia.
Rencananya, sebanyak 172 negara akan mengirimkan delegasi ke pertemuan internasional terbesar di bidang air tersebut.
Diberitakan Tribun-bali.com sebelumnya TNI menurunkan 12 ribu personel gabungan dari Angkatan Darat (AD), (Angkatan Udara) AU, dan Angkatan Laut (AL) untuk mengamankan penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengatakan mereka ditugaskan untuk melakukam pengamanan hingga kesehatan di sana.
Personel TNI, kata dia, mulai melakukan pengamanan di lokasi sejak satu minggu sebelum acara berlangsung.
Hal itu, kata dia, agar mereka bisa melakukan pengawasan dan pemetaan lokasi yang harus dijaga dengan ketat.
Ia mengatakan personel TNI tidak hanya berjaga di darat saja, melainkan juga di wilayah udara dan laut di sekitar Pulau Dewata.
"KRI kita kerahkan di selat Bali dan selat Lombok ya," kata dia pada Senin (29/4/2024).
TNI, kata dia, juga akan menyediakan beberapa armada pesawat untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam saat rangkaian kegiatan berlangsung.
"Untuk persiapan kalau ada evakuasi bencana alam atau erupsi Gunung Agung kita siapkan pesawat untuk evakuasi juga di sana," kata dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah menerima paparan Pangkogabwilhan II Marsda TNI M Khairil Lubis terkait kesiapan Satgas Pengamanan VVIP tamu setingkat Kepala Negara, bertempat di Wisma Ahmad Yani, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (29/4/2024) pekan lalu.
Dalam kesempatan tersebut Agus menyoroti bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Untuk, itu ia meminta Pangkogabwilhan II dan Pangdam IX/Udayana agar berkoordinasi dengan Ketua BMKG terkait langkah mitigasi.
"Karena memprediksi cuaca pun sangat berpengaruh terhadap kondisi tamu yang hadir maupun anggota yang melaksanakan tugas agar terjamin keamanannya," kata Agus dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (30/4/2024) lalu.
Baca juga: World Water Forum 2024, Sebuah Langkah untuk Mencari Solusi Atas Krisis Air Dunia
Selain itu Agus juga meminta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI agar memitigasi setiap kemungkinan ancaman yang timbul.
"Antisipasi segala ancaman yang ada, ancaman dari 9 komponen strategi dibaca benar-benar dimitigasi sehingga dapat diatasi sebelum terjadi," kata dia.