Momen Plt Sekjen Kemhan Tunjukkan Foto Prabowo-Jokowi & Prabowo-Gibran di ke Perwira Siswa TNI-Polri
foto pertemuan Prabowo Subianto dan Joko Widodo usai Pilpres 2019 di hadapan ribuan Perwira Siswa TNI dan Polri pada Rabu (8/5/2024).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Presiden Jokowi, kata dia, saat itu mengajak masyarakat menggantinya dengan istilah Garuda Pancasila karena tidak menginginkan polarisasi terus berlanjut.
"Namun memang tidak semua, ini terutama pendukungnya Pak Prabowo, dan mungkin Pak Jokowi ada juga. Tapi yang saya tahu, yang saya dengar Pak Prabowo sering cerita banyak dari pendukungnya ya sebagian lah, mungkin banyak juga, yang sebetulnya tidak setuju dengan ini, tidak setuju Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi," kata dia.
"Mereka membenci, atau bahkan sampai mengejek. Bahkan sampai dengan saat ini, masih ada seperti kayak begitu. Tapi beliau tetap. Karena ini adalah demi kepentingan yang lebih besar, kepentingan nasional, kepentingan rakyat beliau dengan tegas bergabung," sambung dia.
Ia mengatakan langkah tersebut diambil Prabowo demi kepentingan nasional.
Sehingga, kata dia, hal tersebut perlu dijadikan contoh oleh para hadirin acara tersebut.
"Kalau itu memang diinginkan oleh rakyat untuk kepentingan nasional, kenapa tidak. Itu satu hal yang luar biasa, yang menurut saya pelajaran yang bisa kita ambil untuk kita semua. Mari kita tinggalkan ego kita untuk kita bersatu," kata dia.
Donny lantas menunjukkan foto presiden dan wakil presiden terpilih RI 2024 - 2029 yakni Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
Ia mengatakan saat ini, hal yang sama juga tengah dilakukan Prabowo.
Baca juga: Klarifikasi Kemenhan Soal Kabar Pemotongan Pembiayaan Proyek Pesawat Tempur KF-21
Prabowo, kata dia, ingin merangkul semua pihak untuk bersama membangun bangsa.
"Beliau ingin merangkul semuanya. Mari kita sama-sama. Pertandingan kemarin susah selesai, sudah ada pemenangnya. Mari kita sekarang, ada namanya rekonsiliasi kira-kira seperti itu. Untuk kita bergabung membangun bangsa Indonesia ini," kata dia.
"Karena kalau tidak bersatu membangun itu susah, nggak akan maju-maju nantinya. Itu yang beliau upayakan saat ini. Mencari koalisi, ya partai, ya tokoh-tokoh politik dan sebagainya diharapkan untuk bisa bergabung mari kita semuanya membangun bangsa ini. Bersatu untuk Indonesia Maju," sambung dia.
Ia mengatakan tugas pemerintahan yang akan datang akan semakin berat.
Ancaman dan tantangan untuk mewujudkan tujuan nasional di masa depan, kata dia, akan semakin berat.
Untuk itu, kata dia, pemerintahan membutuhkan TNI dan Polri sebagai alat negara untuk mewujudkan tujuan nasional dengan tantangan yang semakin berat tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.