World Water Forum ke-10 Dorong Penyaluran Akses Air Bersih untuk Masyarakat di Daerah Terpencil
Lebih dari sekadar kesehatan, akses air bersih juga turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Penulis: Nurfina Fitri Melina
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Akses air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial untuk kehidupan. Namun, faktanya masih banyak masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih.
Melansir Indonesia.go.id, pada 2022, tercatat masih ada 35,3 juta orang di Indonesia yang tidak memiliki akses ke air bersih dan layak. Mayoritas masyarakat yang tidak memiliki akses ke air bersih ini tinggal di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Padahal, akses air bersih memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemudahan akses air bersih, masyarakat di daerah terpencil bisa menjaga kesehatan dengan memasak, mandi dan mencuci menggunakan air yang aman dan bersih.
Lebih dari sekadar kesehatan, akses air bersih juga turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kemudahan mendapatkan air bersih mendorong terciptanya pola hidup bersih dan sehat.
Baca juga: World Water Forum 2024, Sebuah Langkah untuk Mencari Solusi Atas Krisis Air Dunia
Beragam faktor menjadi penyebab utama kesulitan akses air bersih di daerah terpencil, beberapa di antaranya sebagai berikut.
1. Infrastruktur yang tidak memadai
Sulitnya distribusi air bersih yang efisien untuk masyarakat di daerah terpencil salah satunya disebabkan kurang memadainya infrastruktur yang tersedia.
Di daerah terpencil, jaringan pipa air yang tersedia sangat minim, sumur kurang memadai, serta sistem pengelolaan air juga belum optimal. Belum lagi jarak yang jauh dan infrastruktur transportasi yang buruk sehingga membuat distribusi air bersih ke daerah-daerah terpencil lebih sulit.
Infrastruktur yang tidak memadai ini membuat masyarakat terpencil tidak memiliki pilihan selain menggunakan sumber air yang tersedia meskipun sudah tercemar dan berisiko menimbulkan penyakit.
2. Keterbatasan sumber air
Di banyak daerah terpencil, sumber daya air yang tersedia cukup terbatas. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti dampak perubahan iklim, curah hujan yang rendah, polusi air, atau degradasi lingkungan.
Meskipun ada sumber air yang tersedia, kualitas airnya juga seringkali buruk karena pencemaran air dari limbah industri, pertanian, dan domestik telah merusak kualitas air di banyak wilayah Indonesia.
Hal ini akhirnya membuat pertumbuhan penduduk yang juga sejalan dengan tingginya kebutuhan akan akses air bersih menempatkan tekanan besar pada sumber daya air yang tersedia.
3. Kurangnya kesadaran dan keterampilan dalam pengelolaan air
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia