Hari Ketujuh Banjir di Luwu, Helikopter TNI AU Sudah Kirim 15 Ton Bantuan & Evakuasi 143 Korban
Helikopter Caracal H-225M TNI AU telah mengirimkan 15 ton bantuan ke sejumlah daerah terisolir akibat banjir dan tanah longsor di Luwu.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Danlanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Bonang Bayuaji G., S.E., M.M. mengatakan Posko Satgasud didirikan untuk mengatur dan mengendalikan seluruh jadwal rencana penerbangan helikopter.
Ia menjelaskan pengaturan itu di antaranya mulai dari waktu penerbangan, rute dan area penerbangan, ketinggian serta muatan yang diangkut.
Pengaturan dan pengendalian jadwal penerbangan menjadi sangat penting karena berhubungan dengan keselamatan penerbangan helikopter yang digunakan mengevakuasi dan mendistribusikan bantuan korban bencana banjir dan tanah longsor di beberapa desa terisolir di Kecamatan Latimojong.
"Saat ini sebanyak tiga helikopter yang digunakan dalam membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan korban banjir dan tanah longsor," kata Bonang pada Rabu (8/5/2024).
"Tiga helikopter yang digunakan dalam membantu misi kemanusiaan di Kabupaten Luwu yaitu, Helikopter Caracal H-225M TNI AU, Helikopter AW 162 dari Kepolisian dan Helikopter Bell 412 dari BNPB," sambung dia.
Tercatat helikopter TNI AU, Kepolisian, dan BNPB berhasil mengevakuasi sebanyak 278 warga hingga hingga hari keenam bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu.
Prioritas evakuasi yang dilakukan melalui jalur udara adalah warga terisolir dan membutuhkan pertolongan medis di antaranya lansia, anak-anak dan warga yang sakit.
Baca juga: Jenazah Anak 8 Tahun Ditemukan 100 Meter dari Jasad Ibunya di Sungai Suli Kabupaten Luwu
7 Desa Bisa Dijangkau Helikopter
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter untuk mendistribusikan bantuan logistik maupun evakuasi warga terdampak banjir dan longsor di daerah terisolir khususnya di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Langkah itu dilakukan karena sejumlah akses jalur darat menuju lokasi terdampak tanah longsor.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen Fajar Setyawan mengatakan saat ini terdapat tujuh desa yang bisa diakses helikopter.
Selain itu, terdapat satu desa lainnya yang dapat diakses melalui jalur darat.
"Hasil evaluasi setelah kami berkunjung langsung, terdapat tujuh desa yang bisa diakses helikopter yaitu Desa Pajang, Ulusalu, Boneposi, Tolajo, Pangi, Buntu Sarek dan Rante Balla," kata dia dalam Siaran Pers BNPB pada Rabu (8/5/2024).
"Terdapat satu desa yang sudah bisa diakses jalur darat yaitu Desa Kadundung," sambung Fajar.
Terbukanya akses pada delapan desa tersebut, kata Fajar, membuat distribusi logistik terbatas telah sampai kepada masyarakat serta mampu mengevakuasi masyarakat untuk mengungsi.