Serangan Panas Tewaskan 61 Orang di Thailand, Bagaimana di Indonesia? Kemenkes Minta Warga Waspada
Meski begitu, Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kondisi panas terik yang dirasakan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serangan panas atau heatstroke telah memakan korban jiwa hinga 61 orang di Thailand sepanjang tahun ini.
Kejadian ini dilaporkan langsung oleh Kementerian Kesehatan Thailand pada Jumat (10/5/2024).
Diketahui setelah berminggu-minggu seluruh wilayah di negara tersebut dilanda cuaca terik.
Adanya gelombang panas ini memang tengah dirasakan negara Asia Tenggara seperti India dan Thailand.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Baca juga: 61 Orang Tewas di Thailand Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Suhu Tembus 44,2 Derajat Celsius
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi beri tanggapan.
Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis variasi suhu di Indonesia berada maksimum 34 sampai 36 derajat celcius.
"BMKG menyampaikan variasi suhu maksimum 34°C-36°C untuk wilayah Indonesia. Masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu sebenarnya lebih tinggi suhunya," kata Nadia saat dihubungi Tribunnews, Jumat (10/5/2024).
Meski begitu, Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kondisi panas terik yang dirasakan.
Pertama, mengurangi aktivitas di luar ruang yang terpapar panas terik.
Kedua, gunakan penutup kepala jika beraktivitas di bawah terik matahari langsung.
Ketiga, menggunakan pakaian yang ringan dan nyaman untuk kondisi cuaca panas.
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok, Sabtu 11 Mei 2024, BMKG: Bogor, Depok, dan Bekasi Potensi Hujan Petir
Keempat, menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit di seluruh tubuh yang terpapar terik matahari.
Dan kelima menjaga kecukupan cairan tubuh dengan mengkonsumsi air putih minimal dua liter per hari.
"Keenam, tetap memantau informasi cuaca dari BMKG untuk peringatan dini selanjutnya," tutup Nadia.