Kesaksian Siswi SMK Lingga Kencana yang Beda Bus Soal Kecelakaan di Subang, Ada Telepon Minta Tolong
Shela (17) menjadi satu siswa SMK Lingga Kencana mengungkap bila dirinya sempat menerima telepon dari temannya yang mengalami kecekaan maut di subang.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Shela (17) menjadi satu siswa SMK Lingga Kencana mengungkap bila dirinya sempat menerima telepon dari temannya yang mengalami kecekaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Shela saat itu ikut rombongan acara perpisahan siswa SMK Lingga Kencana ke Bandung, Jawa Barat.
Saat itu, siswa-siswi SMK Lingga Kencana diantar 3 bus dan Shela menumpang di bus 2.
Bus yang mengalami kecalakaan maut di Subang adalah bus 1.
Shela mengaku, kalau bus yang ditumpanginya bersama rombongan bus 3 berangkat terlebih dahulu dan menunggu rombongan bus 1 yang berangkat belakangan di pusat oleh-oleh di Subang.
Kata dia, di saat dirinya sedang menunggu, ada telepon masuk ke ponselnya.
Baca juga: Kedatangan Jenazah Siswa SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Maut Subang Disambut Tangis Ibunda
"10 menitan deh kayanya iya gak lama langsung ada telepon," kata Shela saat melayat ke kediaman Dimas, seorang siswa yang tewas dalam kejadian nahas tersebut, Minggu (12/5/2024).
Shela menyatakan yang menelepon itu merupakan seorang temannya di bus 1 yang mengalami musibah.
Namun, temannya yang menelepon tersebut tidak berbicara banyak, hanya meminta tolong dan mengirim lokasi terkini.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Bus Putera Fajar yang Bawa Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana di Subang
"Itu anak (siswa) dari bus itu dari bus 1 yang selamat, tapi teleponnya langsung dimatiin kaya minta tolong gitu dishareloc sama dia," kata dia.
Setelahnya, dia mendapat kabar duka bila beberapa temannya di SMK Lingga Kencana meninggal dunia dala kecelakaan maut tersebut.
Kata dia, setelah itu, seluruh penumpang bus yang berada bersamanya menangis dan kaget.
"Kaget, nangis di bus semuanya," kata dia.
Tak lama berselang, ada informasi dari seorang guru yang berada di bus 2 untuk semua siswa berdiam diri di pusat oleh-oleh tersebut.
Setelahnya mereka mendapat instruksi untuk bisa dijemput oleh keluarga masing-masing dan meninggalkan area lebih awal.
"Dapat kabar seperti itu. Jadi guru ada yang langsung ke sana. Kita muridnya nunggu di dalam bus. Akhirnya dibolehin pulang kalau ada yang jemut. Boleh pulang tapi izin dulu," kata Shela.
Diberitakan sebelumnya, hingga Minggu (12/5/2024) pagi tercatat ada 11 korban tewas akibat kecelakaan bus pariwisata Trans Putera Fajar di Subang, Jawa Barat, Sabtu kemarin.
Dari 11 korban tewas itu, lima di antaranya adalah perempuan, dan sisanya 6 korban laki-laki.
Informasi dihimpun, mereka di antaranya yang tewas dalam kecelakaan tersebut termasuk siswa dan guru.