Mesin Bus Kecelakaan Maut di Subang Pernah Terbakar di Tol Cipularang, Terjadi Akhir April 2024
Bus yang mengalami kecelakaan di Subang memang bermasalah. Bus itu sempat mengalami kebakaran mesin saat digunakan pada 27 April 2024 lalu.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Bus pariwisata PO Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok dan mengalami kecelakaan maut di Subang pada Sabtu (11/5/2024) pernah mengalami insiden kebakaran mesin.
Hal ini dikatakan oleh salah satu penumpang yang pernah menggunakan bus tersebut bernama Siti Khoiriyah (28).
Ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (13/5/2024), Siti menceritakan awalnya dia kaget ketika bus yang mengalami kecelakaan maut tersebut sama dengan bus yang ditumpangi dirinya dan keluarga saat hendak berwisata dari Bekasi ke Bandung.
Siti mengungkapkan dirinya mengetahui bahwa bus tersebut sama dari pelat nomor yang terpasang yaitu AD 7524 OG.
Berdasarkan video yang diberikan Siti kepada Tribunnews.com, memang benar pelat nomor bus yang ditumpangi sama dengan bus yang mengalami kecelakaan maut di Subang.
"Saya sekeluarga juga nggak ngira awalnya itu bus yang sama. Tapi setelah lihat pelat nomornya dan saya juga punya foto bus waktu pergi, ternyata sama."
"Alhamdulillah masih dilindungi. Cuma agak kecewa dengan pihak bus kenapa bus begitu masih beroperasi," ujarnya.
Siti mengungkapkan acara wisata yang dilakukan bersama keluarga besarnya sejumlah 55 orang digelar pada Sabtu (27/4/2024) lalu.
Lalu, saat masuk ke Tol Cipularang, Siti mengungkapkan bahwa pihak keluarganya sudah menaruh curiga dengan bus tersebut lantaran melaju pelan.
Selain itu, sambungnya, kondisi bus juga terasa panas dan berbau gosong saat melaju.
"Tanggal 27 April bulan lalu (melakukan wisata ke Bandung). Kami sekeluarga ingin jalan-jalan tujuan ke Jatinangor dan ke Aljabar Bandung."
Baca juga: 4 Penyebab Kecelakaan Maut Bus di Subang Versi Kesaksian Sopir: Sudah Punya Firasat Rem Blong
"Pas memasuki Tol Cipularang, kami sempat curiga ke bus melaju pelan dan terasa panas serta mengeluarkan bau gosong," kata Siti.
Lantas, Siti mengatakan kejadian tak terduga terjadi ketika mesin bus tersebut mengeluarkan asap dan membuat keluarga besarnya panik.
Dia mengungkapkan, setelah melihat kepulan asap tersebut, keluarganya langsung mencoba keluar.
Pada saat yang bersamaan, Siti mengungkapkan bahwa api sudah menjalar dari mesin bus tersebut.
"Lalu bus berhenti di kilometer 88 (Tol Cipularang). Ada yang coba keluar dari pintu depan lalu bantu buka pintu tengah."
"Dan posisi sudah muncul api dari bagian depan. Akhirnya pintu terbuka, kita semua berdesakan untuk keluar dan anak-anak kecil semua pada nangis," cerita Siti.
Setelah insiden kebakaran tersebut, Siti mengatakan keluarganya langsung menghubungi pihak penyedia bus untuk mengirim bus pengganti.
Namun usai insiden itu, dia mengungkapkan bahwa tidak seluruh keluarga besarnya melanjutkan untuk berwisata ke Bandung.
Siti mengatakan hanya separuh keluarganya yang melanjutkan perjalanan dan sisanya memutuskan untuk pulang.
"Rombongan dibagi dua. Rombongan keluarga seberang melanjutkan perjalanan dan saya pulang karena mertua nggak ngasih (izin) buat lanjutin perjalanan."
"Rombongan yang melanjutkan perjalanan naik bus pengganti dan keluarga saya naik mobil kecil seperti mobil travel," tuturnya.
Kecelakaan Bus di Subang Tewaskan 11 Orang
Seperti diketahui, bus pariwisata Putera Fajar mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) lalu.
Insiden tersebut mengakibatkan 11 orang tewas yang mayoritas merupakan siswa dari SMK Lingga Kencana Depok.
Kronologi sementara berawal ketika satu dari tiga bus rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang, Jawa Barat pada Sabtu pukul 18.45 WIB.
Kecelakaan itu diduga terjadi karena rem bus yang blong.
Baca juga: 6 Hal Janggal Sebelum Kecelakaan Bus di Subang, Penjelasan Saksi Mata hingga Polisi
Saat melewati jalan menurun bus tiba-tiba oleh ke kanan hingga menyebrangi jalur berlawanan dan menabrak mobil Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.
Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling.
Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Lalu, bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Penumpang bus berserakan di jalan. Akibat dari kecelakaan ini 11 orang tewas, terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga lokal.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryandha Sakti)
Artikel lain terkait Kecelakaan di Subang