Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Tewas akibat Banjir Bandang di Sumbar Bertambah 8 Menjadi 58 Orang, 35 Lainnya Masih Dicari

Tak hanya korban tewas, jumlah korban hilang juga bertambah dari 27 menjadi 35 orang yang semuanya masih dalam proses pencarian.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Korban Tewas akibat Banjir Bandang di Sumbar Bertambah 8 Menjadi 58 Orang, 35 Lainnya Masih Dicari
Tribunnews.com/Reynas Abdila
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban banjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar) bertambah delapan orang pada Rabu (15/5/2024). Sehingga total menjadi sebanyak 58 orang korban. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban banjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar) bertambah delapan orang pada Rabu (15/5/2024).

Sehingga total menjadi sebanyak 58 orang korban.

"Berdasarkan data yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Operasi BNPB hari ini," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Fajar menjelaskan, jumlah korban hilang kembali bertambah dari 27 menjadi 35 orang yang semuanya masih dalam proses pencarian.

Baca juga: 21 Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Kabupaten Agam yang Ditemukan Tewas, Ini Identitasnya

Untuk keluarga terdampak berjumlah 1.543 keluarga dan 33 orang mengalami luka-luka.

Para korban dikonfirmasi berasal dari lima kabupaten/kota terdampak yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Padang Panjang.

Berita Rekomendasi

"Jumlah kemungkinan berubah lagi karena BNPB, beserta tim gabungan termasuk BPBD di Sumatra Barat masih melaksanakan pengkajian dan melangsungkan proses pencarian, evakuasi korban," ungkap dia.

Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan pencarian dan pertolongan korban terdampak banjir lahar dingin serta longsor, di enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat, masih terus dilakukan.

Adapun langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana banjir bandan ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana tersebut.

"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul -betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," ujar Suharyanto.

Baca juga: Mensos Akan Kirim Seribu Tagana dari Pulau Jawa Bantu Penanganan Banjir dan Longsor Sumatera Barat

Jokowi Akan Tinjau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terus mengikuti perkembangan bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat.

Ia telah memerintahkan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto untuk memonitor penanganan bencana tersebut.

"Saya mengikuti terus dengan seksama perkembangan banjir di Kabupaten Tanah Datar, di Sumatra Barat dan saya sudah memerintahkan ke pak BNPB untuk segera ke sana dan sudah sampai di sana dan sudah kami telepon juga perkembangannya seperti apa, kondisinya seperti apa kami ikuti," kata Jokowi usai berkunjung ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Sulawesi Tenggara pada Selasa (14/5/2024).

Kondisi Banjir Bandang di Sumbar_2
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban banjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar) bertambah delapan orang pada Rabu (15/5/2024). Sehingga total menjadi sebanyak 58 orang korban.

Presiden mengaku ingin meninjau langsung lokasi bencana tersebut, namun masih menyesuaikan waktu.

Selain itu kata dia, di sekitar lokasi terdampak masih rawan longsor.

"Saya juga ingin ke sana tetapi masih mengatur waktu. Karena juga di sana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata, dan kemudian nanti, kalau waktunya sudah ketemu saya akan segera tinjau ke sana ke Sumatra Barat dan baik memberikan bantuan dan memberikan solusi ke yang terdampak," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas