Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Kasus Pembunuhan Vina Cirebon dan Akseyna Mahasiswa UI yang Masih Misterius Hingga Hari Ini

Kasus pembunuhan Vina dan Akseyna yang mendapat perhatian publik hingga kini masih misterius

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in 2 Kasus Pembunuhan Vina Cirebon dan Akseyna Mahasiswa UI yang Masih Misterius Hingga Hari Ini
Foto Kolase Tribunnews.com
Kasus pembunuhan Vina di Cirebon dan kasus kematian Aksenya di Depok yang masih misterius. 

Jenazah Akseyna mengambang di Danau Kenanga dan mengenakan ransel berisi batu-batu.

Butuh empat hari bagi pihak Polresta Depok untuk mengidentifikasi jasad yang telah rusak itu.

Identitas Akseyna terungkap setelah orang tua korban yang datang dari Yogyakarta mengenali bentuk hidung korban.

Selain itu, almarhum juga mengenakan pakaian dan sepatu pemberian orang tua saat meninggal. Pakaian ini memperkuat keyakinan pihak keluarga Akseyna.

Awalnya, polisi menduga Akseyna bunuh diri setelah menemukan surat wasiat tertempel di dinding kamar indekos Akseyna.

Surat tersebut sempat diperiksa oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

Pada 6 Mei 2015 pihak kepolisian mengatakan tulisan itu identik dengan tulisan Akseyna.

BERITA TERKAIT

Belakangan, penyidik memanggil saksi ahli tulisan tangan atau grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi.

Deborah menyatakan surat wasiat itu bukan tulisan tangan Akseyna.

Deborah menjelaskan ada dua bagian tulisan di surat wasiat itu.

Bagian pertama identik dengan tulisan almarhum. Sedangkan tulisan kedua adalah milik orang lain.

Ia menganalisa tulisan dan tanda tangan di surat wasiat itu melalui pembesaran mikroskopik 200 kali.

Tak cuma itu, hasil visum juga menguatkan kecurigaan itu.

Akseyna diduga tidak sadarkan diri sebelum dibuang ke Danau Kenanga UI.

Pihak kepolisian menemukan paru-paru Akseyna berisi air dan pasir.

Lalu ada robekan di bagian tumit sepatu Akseyna. Bukti terakhir itu menunjukkan ada orang lain yang menyeret korban.

Inilah Analisa Deborah bahwa Akseyna berkarakter tak mudah menyerah. Deborah menganalisa itu dari tulisan tangan Akseyna yang ditulis Akseyna 1,5 tahun lalu. Makanya ada perbedaan karakter antara tulisan tangan 1,5 tahun lalu dengan tulisan di surat wasiat.
Inilah Analisa Deborah bahwa Akseyna berkarakter tak mudah menyerah. Deborah menganalisa itu dari tulisan tangan Akseyna yang ditulis Akseyna 1,5 tahun lalu. Makanya ada perbedaan karakter antara tulisan tangan 1,5 tahun lalu dengan tulisan di surat wasiat. (Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Hasil visum juga memperlihatkan ada luka-luka tidak wajar ditemukan pada wajah Akseyna.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang saat itu dijabat Komisaris Besar Krishna Murti menilai ada kejanggalan jika korban melakukan bunuh diri dengan cara tenggelam.

Menurutnya bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri sangat lambat untuk korban kehilangan nyawa.

Dalam catatannya korban bunuh diri lebih memilih cara yang lebih cepat, seperti lompat dari atap gedung atau gantung diri.

Polisi sempat membuka kembali penyidikan kasus ini pada 2020.

Hal ini terungkap dari pernyataan Mardoto, ayah Akseyna pada Rabu (12/2/2020).

Namun, hingga kini misteri pembunuhan ini belum juga terungkap.

Sumber: Tribunnews.com/Warta Kota/KompasTV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas