Angelius Wake Kako: Makan Siang Gratis Harus Jadi Gerakan Social Movement
Program makan siang dan susu gratis ini adalah program investasi di bidang sumber daya manusia Indonesia.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Aktivis Nasional (FAN) menggelar diskusi yang dihadiri ratusan aktivis lintas generasi.
Hadir sebagai narasumber diskusi ini adalah anggota DPD RI Angelo Wake Kako, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah, Peneliti Setyo Budiantoro, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi dari UNKRIS Krisnadwipayana Jakarta di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Angelo Wake Kako mengatakan, program makan siang dan susu gratis ini adalah program investasi di bidang sumber daya manusia Indonesia.
Harapannya program ini jadi program gotong royong bersama menjadi gerakan sosial semua komponen masyarakat.
"Sebagai anggota DPD RI dapil NTT saya melihat daerah harus dilibatkan dalam hal ini. Jangan sampai semua produk datang dari Jakarta yang di kirim ke daerah. Model seperti tidak boleh dilakukan tapi memberdayakan masyarakat lokal dalam menyiapkan bahan baku. Kita mendorong pemanfaatan sumber saya lokal agar ekonomi berputar sampai ke pelosok-pelosok. Kita mendukung program makan siang dan susu gratis ini untuk menyiapkan generasi unggul indonesia," ujar Angelius yang juga Ketua Harian Forum Aktivis Nasional (FAN) ini.
Baca juga: Diskusi Forum Aktivis Nasional: Program Makan Siang dan Susu Gratis Bangun 80 Juta Manusia Unggul
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKR)I 2016-2018 ini menegaskan, pihaknya menunggu pidato resmi presiden terpilih Prabowo Subianto seperti apa konsep dan gagasan desain implementasi program ini.
Hal itu dimaksudkan agar masyarakat Indonesia mulai terbangun kesadarannya serta skema gotong royong mungkin bisa saja kita dorong agar yang kaya membantu memberikan sumbangsih agar gerakan ini bisa menjadi gerakan nasional, gerakan yang jadi social movement.
"Ini kita dorong agar jadi gerakan gotong royong ramai-ramai antara pemerintah pusat dan Pemda. Visi misi kepala daerah dapat menyesuaikan agar masyarakat siap ketika program ini dimulai . Ini kami sarankan agar tidak top down modelnya tapi harus di balik dari bawah untuk bahan bakunya. Ide besar dan cerdas dari Prabowo ini bagaimana agar masyarakat mendukung penuh untuk menyelamatkan generasi indonesia," pungkas pria Alumni Kajian Ketahanan Nasional UI ini.