FAKTA Desak Pemerintah Segera Terapkan Cukai pada Minuman Berpemanis dalam Kemasan
Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia mendesak pemerintah segera menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia mendesak pemerintah segera menerapkan cukai terhadap minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).
Desakan itu disampaikan FAKTA Indonesia sembari memberikan sosialisasi pentingnya hidup sehat dan menghindari MBDK di Car Free Day (CFD) Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2024).
Kegiatan itu diikuti sekitar 55 orang anggota FAKTA Indonesia dari sejumlah daerah seperti Jakarta, Kota Bogor, Bekasi, Yogyakarta, dan Solo.
Minuman berpemanis dinilai sangat berpengaruh pada meningkatnya penyakit diabetes dan obesitas pada masyarakat, termasuk anak-anak.
"Pemerintah jangan melalaikan dampak MBDK itu menyebabkan diabetes meningkat, obesitas meningkat, tapi sampai saat ini pemerintah belum berani menerapkan cukai," ungkap Ketua FAKTA Indonesia, Ary Subagio Wibowo kepada Tribunnews.
Dengan meningkatnya pengidap diabetes dan obesitas meningkat, Ary menyebut hal ini akan menjadi beban tambahan bagi negara dalam pembiayaan terhadap penyakit ini.
"Jadi jangan hanya janji, tapi segera terapkan cukai MDBK, itu target kita," ujarnya.
Ary mengatakan kampanye dan edukasi dampak MDBK bakal digelar tak hanya di Solo, namun juga di sejumlah titik lain di Indonesia.
Lanjutnya, ia berharap di sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan masa transisi pemerintahan selanjutnya, cukai pada MBDK bisa diterapkan.
"Pemerintah baru harus memikirkan ini, beban untuk kesehatan tinggi sekali, kami harapkan pemerintah transisi menuju pemerintah baru untuk menerapkan MDBK," tekannya.
Mengutip data WHO pada tahun 2022, Ary menyebut penyakit tidak menular (PTM) membunuh 41 juta orang setiap tahunnya, termasuk karena diabetes.
Baca juga: Hasil Survei Ungkap Anak Jadi Konsumen Terbesar Minuman Kemasan Berpemanis, Ini Dampaknya
Jumlah tersebut setara dengan 74 persen angka kematian secara global setiap tahunnya.
"Terdapat 17 juta orang yang meninggal dikarenakan PTM dan akibat penyakit diabetes 2 juta orang," ungkapnya.
Salah satu pemicu adalah gaya hidup yang tidak sehat karena kurangnya konsumsi asupan bergizi dan mengonsumsi sesuatu secara berlebihan seperti gula, garam, dan lemak.