Dinyatakan Bunuh Diri, Lettu Eko Utang Hampir Rp1 M dan Ditemukan Aplikasi Pinjol hingga Judi Online
Lebih jauh Endi mengatakan, setelah dilakukan forensik digital, ditemukan sejumlah temua uang utang-utang tersebut dipakai untuk apa.
Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
Sebab, saat jenazah tiba ke Langkat pada 29 April lalu dan kain kafan dibuka, ditemukan diduga lebam bekas penganiayaan dan bekas sundutan rokok.
"Kita menduga dia dianiaya dan dibunuh. Tetapi kan ini jujur, asumsi kami. Harus dibuktikan karena belum ada pembuktian, belum bisa disimpulkan,"kata Abdul Sattar Siahaan, saat diwawancarai.
Tak hanya itu, jenazah Lettu Laut Eko Damara juga tidak dilakukan autopsi. Ada juga status akun Whatsapps yang seolah menggambarkan waktu jelang kematiannya.
"Kita menduga dia dianiaya dan dibunuh. Tetapi kan ini jujur, asumsi kami. Harus dibuktikan karena belum ada pembuktian, belum bisa disimpulkan,"kata Abdul Sattar Siahaan, saat diwawancarai.
Baca Juga: Film Vina Cirebon Ditonton 4,5 Juta Kali bikin Kasusnya Diusut Guru SMP Almarhumah Punya Permintaan
Komandan Korps Marinir Yakinkan Karena Bunuh Diri
Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen (Mar) Endi Supardi mengatakan Lettu Laut Eko Damar meninggal karena bunuh diri dengan cara menembakkan kepalanya di pos komando taktis. Endi menjelaskan kronologi bunuh dirinya Eko.
Pada Sabtu siang, 27 April 2024, Eko disebut datang ke ruangan kesehatan dan meminta para anggotanya untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Kemudian pukul 13.06 WIT, Prada Mar Danu hendak memasuki ruang kesehatan namun ruangan tersebut dalam keadaan terkunci sehingga Prada Mar Danu meninggalkan ruangan tersebut. Pukul 13.07, terdengar suara letusan senjata satu kali dari dalam ruangan kesehatan," kata Endi.
Baca juga: Bocor Pesan Grup WA STIP, Diduga Hendak Rekayasa Kematian Putu Akibat Serangan Jantung
Anggota TNI lainnya yang berada di lokasi, Serda Bagus pun mencoba melihag dari jendela. Dia melihat Eko sudah berada dalam keadaan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan.
Setelah pintu didobrak, terlihat senjata laras panjang SS-2 V1. Senjata tersebut terletak di samping Eko.
Eko saat itu masih dalam kondisi bernyawa. Dia pun langsung dibawa ke RSUD Dekai Kabupaten Yakuhimo.
"Kemudian pukul 13.15 WIT, Eko tiba di RSUD Dekai dan langsung mendapatkan penanganan medis oleh dokter jaga. Dan pada pukul 14.00 WIT, Dokter April menyampaikan bahwa Lettu Laut Eko tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," kata Endi.
Setelah membacakan kronologi itu, Eko langsung dimandikan, dikafani, hingga diberi formalin, sebelum dikirim ke kampung halamannya di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.