Peringatan Hari Kebaya jadi Kilas Balik Sejarah Perjuangan Perempuan
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar rapat untuk mempersiapkan Hari Kebaya Nasional yang ditetapkan pada 24 Juli dengan Keputusan Presiden.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar rapat untuk mempersiapkan Hari Kebaya Nasional yang ditetapkan pada 24 Juli dengan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2023.
Rapat dihadiri Dewan Penasihat dan pimpinan Kowani serta Organisasi Mitra Kowani, seperti Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan, Tim Penggerak PKK.
Hadir pula para ketua komunitas kebaya, dan seluruh para panitia Hari Kebaya Nasional. Rapat digelar di kantor Kowani, Ruang Malahayati, Jakarta.
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para penasihat dan tamu undangan yang menghadiri rapat ini.
"Peringatan Hari Kebaya Nasional ini kami selenggarakan, selain sebagai kilas balik sejarah perjuangan perempuan, juga untuk menggaungkan dan memperkenalkan kembali kebaya sebagai bagian dari sejarah para perempuan Indonesia,” ujar Giwo melalui keterangan tertulis, Selasa (21/5/2024).
Gelaran ini juga bertujuan untuk meningkatkan kebanggaan pada identitas bangsa dan Tanah Air.
Sekaligus, melestarikan warisan budaya dengan menjadikan kebaya sebagai salah satu wadah kreativitas tanpa menghilangkan nilai pakem dari kebaya, yang memiliki nilai ekonomi untuk memajukan ekonomi bangsa.
“Menjadikan kebaya sebagai busana wanita yang bisa dipakai dalam berbagai acara,” ungkapnya.
Giwo menjelaskan, Keppres Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional, merujuk pada kongres Kowani ke X, pada 24 Juli 1964, atau 60 tahun lalu.
Saat itu, di hadapan Presiden Soekarno, para anggota Kowani dari seluruh Indonesia hadir mengenakan kebaya.
“Oleh karenanya kita ingin mengadakan kilas balik dengan menyelenggarakan peringatan Hari Kebaya Nasional pada 24 Juli nanti di Istora Senayan,” terang Giwo.
Beberapa rangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan di antaranya, gelaran fashion show koleksi kebaya designer indonesia ternama, pameran budaya kebaya, lomba berkebaya untuk ratusan peserta, webinar dan talkshow, Kowani Expo, dan anugerah Ibu Bangsa serta Kowani Award.
“Kami juga akan mengundang sekitar 7.000 perempuan, dari 105 organisasi anggota, BKOW di tingkat provinsi, GOW di tingkat kabupaten dan kota, para komunitas, designer, mitra, pelajar atau mahasiswi dan mitra Kowani di wilayah regional atau ASEAN,” tuturnya.
Giwo menyebut Kowani membutuhkan persiapan yang matang dalam menyelenggarakan peringatan Hari Kebaya ini.
Perayaan peringatan Hari Kebaya Nasional yang pertama ini, kata dia, harus diselenggarakan semaksimal mungkin.
“Ini juga merupakan agenda atau hajat besar Kowani pada periode terakhir kepengurusan tahun 2019-2024,” jelas Giwo.
Sejauh ini, Kowani telah melakukan sejumlah persiapan. Di antaranya, audiensi dengan Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Rapat koordinasi dengan Kantor Staf Presiden (KSP), Rapat Koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Giwo Paparkan Persiapan Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024
Kemudian, audiensi dengan para mitra Kowani, rapat rutin internal dan eksternal, rapat dengan EO secara teknis dan bagian pendaftaran. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.