Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MenPANRB: INA Digital Dipastikan Bakal Akomodasi Program Makan Siang Prabowo-Gibran

Abdullah Azwar Anas memastikan, SuperApps layanan pemerintah berbasis elektronik (GovTech) INA Digital akan mengakomodasi program makan siang gratis

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in MenPANRB: INA Digital Dipastikan Bakal Akomodasi Program Makan Siang Prabowo-Gibran
Endrapta Pramudiaz/Tribunnews.com
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas ketika ditemui di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Abdullah Azwar Anas memastikan, SuperApps layanan pemerintah berbasis elektronik (GovTech) INA Digital akan mengakomodasi program makan siang gratis presiden terpilih Prabowo Subianto dan wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Azwar menyebut, penyaluran bantuan sosial (bansos) akan diintegrasikan dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD), yang menjadi salah satu dari 9 layanan prioritas ketika INA Digital mulai beroperasi pada September 2024.

"Tentu akan terbantu dari ini. Ini (INA Digital) sebetulnya mengurai banyak masalah digital," kata Anas di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Dia mengatakan, identitas digital ini akan membuat segala bentuk bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran, mulai dari bantuan beras, bantuan pupuk, hingga program keluarga harapan (PKH).

sistem tersebut bakal menghindari tumpah tindih penerima bantuan karena kesalahan data. "Jadi kalau digital ID-nya beres berarti nanti bansos, bantuan pupuk, itu semua tidak tumpang tindih," ucap Anas.

Anas mengatakan Indknesia belajar banyak dari China dan India msoal pemanfaatan layanan berbasis elektronik untuk mencapai target pembangunan.

Berita Rekomendasi

Di India, dikatkan Anas, target pembangunan selama 47 tahun mampu diselesaikan selama 7 tahun karena mengadopsi identitas kependudukan digital yang disandingkan dengan pembayaran digital.

"Nah China bisa mengurangi kemiskinan 0,6 persen karena digital ID sama digital payment-nya jadi satu. Jadi tidak ada tumpang tindih lagi bantuan," tandas Eks Bupati Banyuwangi itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas