Saat Megawati Duduk di Kasur Sembari Pegang Guling Kamar Rumah Pengasingan Bung Karno Ende NTT
Megawati banyak melemparkan senyum ketika berada di Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende, NTT. Ia duduk dan memegang guling di kasur kamar ayahnya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, ENDE - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri banyak melemparkan senyum ketika berada di Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (31/5/2024).
Diketahui, rumah itu menjadi tempat Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno diasingkan pemerintah kolonial Belanda dari 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.
Megawati mengawali kedatangan di lokasi dengan mengatupkan tangan, lalu menundukkan kepala kepada juru pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno, Syafrudin.
Sambil melempar senyum, Megawati memenuhi permintaan Syafrudin untuk mengisi buku tamu.
Selanjutnya, Megawati melihat area rumah pengasingan.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu melihat barang peninggalan Bung Karno yang dipamerkan di area depan lokasi.
Baca juga: Megawati Kukuhkan ‘Jaket Bung Karno’ di Rumah Pengasingan Ende Untuk Gali Sejarah Sang Proklamator
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut tertawa sembari menunjukkan salinan cerita anak angkat Bung Karno, Ratna Juwami.
Dalam momen lain, Megawati mengarahkan telunjuk ke sebuah artikel berita bejudul ‘Kami Sama-Sama Keras dan Manja’.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terlihat berada di dekat Megawati ketika memperlihatkan artikel.
Megawati pun bercerita sembari menunjuk artikel, lalu melemparkan senyumnya.
Senyuman lain juga terlihat ketika Megawati duduk di kasur sembari memegang guling yang berada di ruangan yang disebut Kamar Bung Karno.
Tidak cukup di situ, Megawati juga terlihat melemparkan senyum sebelum beranjak pergi dari area Rumah Pengasingan Bung Karno.
Baca juga: Megawati Disambut Tarian Toja Pala Saat Tiba di Ende Untuk Ikut Upacara Hari Lahir Pancasila
Puluhan anak-anak terlihat berebut bersalaman dengan Megawati yang diladeni dengan sabar.
Snak-anak dengan mengacungkan tiga jari berpose bersama Megawati.
Wanita kelahiran Yogyakarta itu tampak berdialog dengan seorang anak setelah momen foto bersama dilaksanakan.
"Kamu pintar ndak?" tanya Megawati.
Si anak yang ditanya menjawab dengan kalimat bintang tiga.
Megawati pun keheranan tak tahu maksudnya.
"Apa itu bintang tiga?" tanya Megawati.
Si anak menyahut arti bintang tiga ialah pintar, lalu Megawati menyalami sang anak, kemudian mengelus kepala anak tersebut.
Megawati berikutnya meminta izin pamit dari area dalam Rumah Pengasingan Bung Karno dan sempat menyalami beberapa warga.
Dia kemudian menaiki mobil berkelir putih di luar rumah. Pintu kendaraan dibuka, sembari senyum kembali dilemparkan ke warga sekitar.
Sementara itu, Hasto mengaku sempat diceritakan beberapa hal selama mendampingi Megawati di area dalam Rumah Pengasingan Bung Karno.
Misalnya, soal keberadaan naskah Tonil yang menjadi karya Bung Karno untuk menunjukkan seni sandiwara selama berada diasingkan di Ende.
Hasto menyebut Megawati bercerita singkat soal naskah Tonil berjudul 'Dokter Setan' yang menyinggung upaya Belanda untuk terus mematikan Indonesia.
"Dalam sandiwara itu disusun Dokter Setan dan yang diceritakan Ibu kepada saya bagaimana Indonesia dicoba dimatikan Belanda, tetapi punya jiwa yang hidup. Itu yang digelorakan Bung Karno di Ende," jelas Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.