Tugas Baru Bambang Susantono seusai Mundur dari Kepala Otorita IKN
Setelah mundur dari Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono disebut-sebut tetap bakal membantu Presiden dalam menjaring para investor luar negeri
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
Bambang lalu melanjutkan ke jenjang doktoral (S3) dan lulus dari Universitas California Berkeley Amerika Serikat mengenai perencanaan infrastruktur.
Selain pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Bambang juga turut membenahi sektor transportasi di Indonesia antara lain jalur rel kereta api ganda, monorail dan busway.
Periode 2004-2010 ia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MITI) yang kala itu menekankan pada sistem transportasi yang humanis.
Gagasan tentang transportasi humanis ini, terlihat dari sejumlah gagasan yang dia tuangkan dalam buku Revolusi Transportasi yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama 2014 berjudul revolusi transportasi kemudian disingkat menjadi "revolutrans".
Baca juga: Pengamat Duga Mundurnya Kepala-Wakil Otorita IKN Buntut Jokowi Tunjuk RK Jadi Kurator Proyek IKN
Kala itu, Bambang sudah bekerjasama dengan Jokowi saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, 2012.
Dalam bidang perkerataapian, revolusi Bambang yakni membuat rel ganda Kereta api Jakarta-Surabaya sepanjang 727 kilometer.
Dari revolusi itulah, dia menyebutkan bahwa perubahan dimulai dengan berani membuat terobosan.
Bambang memberi contoh, ketika dia mengusung Railvolition, banyak orang mencibir dan merendahkannya.
Kiprahnya di pemerintahan diawali saat bekerja sebagai pegawai di Departemen Pekerjaan Umum lalu sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007-2010.
Ia lalu menjadi Wakil Menteri Perhubungan pada tahun 2009 dengan tugas membantu Menteri Perhubungan dalam membenahi sektor transportasi di Indonesia.
Pada 2012 Bambang diangkat sebagai Komisaris Utama di PT Garuda Indonesia, tbk.
Pengalaman kerja dan latar belakang akademis yang lengkap dalam bidang infrastruktur dan transportasi.
Bahkan, Bambang Susantono juga pernah menjadi orang nomor dua di Asian Development Bank (ADB) yang bermarkas di Manila Filipina.
Meskipun demikian, Bambang tetap merasa sebagai tenaga kerja Indonesia biasa.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Reza Deni/Seno Tri Sulistiyono)