Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut soal 2 Pimpinan Otorita IKN Mundur: Enggak Bisa Buat Keputusan, Kesal Aja Lihatnya

Luhut menilai IKN di bawah kepemimpinan Bambang dan Dhony lamban, padahal pembangunan IKN memang harus cepat.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Luhut soal 2 Pimpinan Otorita IKN Mundur: Enggak Bisa Buat Keputusan, Kesal Aja Lihatnya
Tribunnews/Endrapta
Luhut Binsar Pandjaitan - Tanggapan Luhut soal mundurnya dua pimpinan Otorita IKN 

TRIBUNNEWS.COM - Mundurnya dua pimpinan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe turut ditanggapi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Diketahui, Bambang Susantono mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Otorita IKN.

Sementara Dhony Rahajoe mundur dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Otorita IKN.

Luhut mengatakan, pembangunan IKN memang memerlukan penyelesaian yang cepat.

Tentunya dibantu dengan pengambilan keputusan yang cepat pula.

Secara tidak langsung, Luhut menyebut pembangunan IKN di bawah kepemimpinan Bambang dan Dhony berjalan lamban.

Hal itu diakatakan Luhut dalam acara talkshow bertajuk "Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marinves" di Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2024).

Berita Rekomendasi

"Enggak enak buka aib orang lain. Sudah lewat, lewatlah itu, tapi sebenarnya ada sesuatu yang menurut saya harusnya jauh lebih cepat penyelesaian di sana, tapi enggak bisa buat keputusan, ya enggak jalan-jalan nanti (pembangunan IKN-nya)," kata Luhut.

Satu di antaranya adalah soal pembebasan lahan.

"Seto (Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto) itu yang pelaksana mengenai pembebasan tanah di sana, memang ya enggak jalan saja," ujar Luhut.

Luhut lalu mengumpamakan kepemimpinan Bambang dan Dhony di IKN seperti ketika orang sedang makan.

Baca juga: Bambang Susantono Buka Suara Usai Kirim Surat Pengunduran Diri: Pembangunan IKN Perlu Terus Didukung

Apabila seseorang sedang makan, sudah menjadi tugasnya mencampur makanan tersebut secara benar.

Namun, jika menemukan jebakan seperti cabai, orang tersebut harus berani mengambil risiko dengan cara menyingkirkannya.

"Makanan sudah ada, ya kamu campur yang benar. Itu tugas kau sebagai pemimpin, ya harus berani ambil risikonya."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas