Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Bambang Susantono usai Mundur Jadi Kepala OIKN: Dulu Dipuji Jokowi, Kini Dikritik Luhut

Bambang Susantono dulu dipuji Jokowi usai dilantik menjadi Kepala Otorita IKN. Namun, usai mundur, Bambang dikritik Luhut soal kepemimpinan.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Nasib Bambang Susantono usai Mundur Jadi Kepala OIKN: Dulu Dipuji Jokowi, Kini Dikritik Luhut
Endrapta Pramudiaz/Tribunnews.com
Bambang Susantono dulu dipuji Jokowi usai dilantik menjadi Kepala Otorita IKN. Namun, usai mundur, Bambang dikritik Luhut soal kepemimpinan. 

“Kemudian juga terakhir memegang Vice President di ADB. Saya kira ini dari semua sisi ini lengkap,” puji Jokowi.

Luhut Kritik Kepemimpinan Bambang, Dianggap Tak Miliki Keberanian

Luhut buka suara terkait mundurnya Bambang sebagai Kepala Otorita IKN.

Dia mengungkapkan sebenarnya Otorita IKN menjadi organisasi kuat karena seluruh aturan pendukung untuk membuat kebijakan sudah tersedia.

Luhut pun menganggap, dengan segala aturan yang tersedia, Bambang justru memiliki masalah kepemimpinan.

“Menurut saya (otorita) IKN itu semua undang-undang yang dibutuhkan jadi organisasi yang kuat itu dia punya, kasarnya dia bikin keputusan apa saja itu jalan gitu.”

“Itu menyangkut leadership aja kita, nggak bisa bicara aib orang lah,” kata Luhut dalam talkshow di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Selasa (4/6/2024) kemarin.

Berita Rekomendasi

Luhut mengatakan masalah utama yang dimiliki Bambang dalam bidang kepemimpinan adalah tidak berani mengambil keputusan mesti memiliki kewenangan kuat.

Baca juga: Tugas Baru Bambang Susantono seusai Mundur dari Kepala Otorita IKN

Dia pun mengaku kesal dengan sikap Bambang tersebut.

“Kan sudah ada kewenangan semua ya lakuin dong, saya kesal aja lihatnya gitu lho,” tegas Luhut.

Luhut mengatakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi di IKN adalah soal lahan.

Dengan masalah tersebut, Luhut menilai Bambang tidak berani mengambil keputusan meski ada beberapa kesempatan yang seharusnya bisa diambil.

“Ada sesuatu yang menurut saya harusnya jauh lebih cepat penyelesaian di sana. Tapi nggak bisa buat keputusan ya nggak bisa jalan itu.”

“Sederhananya itu lah. Di balik layar kita bicara nanti,” pungkas Luhut.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz)

Artikel lain terkait Pemindahan Ibu Kota Negara

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas