3 Kepala Staf Angkatan Siapkan Rumkitlap, Kapal RS, Hingga Hercules Baru untuk Rencana Misi ke Gaza
Maruli mengatakan pihaknya akan menyiapkan satu dari unit rumah sakit lapangan (rumkitlap) yang ada di jajarannya.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
"Dan tujuan yang kita gunakan sementara diplot di El Arish Mesir. Kita juga sudah pernah melaksanakan pengiriman bantuan ke sana," kata dia.
"Terkait dengan helikopter yang digunakan, tadi sudah dijelaskan Panglima TNI, kita menyiapkan helikopter Dauphin yang juga sekarang digunakan oleh Basarnas," sambung dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan TNI menyiapkan dua kapal rumah sakit (RS) hingga ribuan personel untuk rencana misi kemanusiaan atau pemeliharaan perdamaian ke Gaza Palestina.
Agus mengatakan, TNI menyiapkan kapal RS KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) dan KRI dr. Soeharso (990) untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Keduanya, kata dia, dilengkapi dengan fasilitas ruang operasi, ruang perawatan, ruang jenazah, apotek, klinik, ruang poli, laboratorium, CT Scan, dan X Ray serta Unit Gawat Darurat.
"Kapal-kapal tersebut telah melewati perawatan dan pemeliharaan serta dinyatakan layak operasi," kata Agus dalam Rapat Kerja Dengan Komisi I di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Kamis (6/6/2024).
KRI Radjiman, kata dia, diawaki oleh 163 personel dan memiliki fasilitas 160 tempat tidur pasien.
Sedangkan KRI Soeharso, mampu menampung 40 pasien dan mengangkut 500 personel.
KRI Soeharso, kata Agus, juga dapat mengangkut 14 kendaraan taktis dengan berat maksimal masing-masing 8 ton.
"Untuk kesiapan evakuasi darurat, TNI menyiapkan 2 unit Helikopter yaitu heli Panther TNI AL dan heli Dauphin dari AU yang nanti akan berada di atas KRI tersebut," kata Agus.
TNI, kata dia, juga menyiapkan berbagai kendaraan pendukung.
Kendaraan tersebut di antaranya 17 kendaraan logistik, dua unit kendaraan sanitasi, 1 unit ambulans, 1 unit kendaraan BBM, 1 unit kendaraan komunikasi mobil, 1 unit kendaraan dapur lapangan, dan 1 unit forklift.
Terkait rencana tersebut, kata dia, TNI juga akan menyiapkan Brigade Komposit, Zeni, Kesehatan, dan Manuver mengingat Gaza masih merupakan area perang.
"Untuk pasukan kita buat Brigade Komposit. Jadi seribu sampai 2 ribu, bahkan bisa 3 ribu. Kalau tadi bawa dua kapal berarti ABK-nya juga kita hitung. Kemudian dari Brigade itu kita bentuk empat batalyon. Batalyon spot tetap kita buat karena masih konflik," kata dia.