Jelang Idul Adha 1445 H, MUI: Kita Ciptakan Suasana Kedamaian, Kasih Sayang kepada Sesama
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Abdullah Zaidi, berpesan agar umat Muslim ciptakan suasana damai jelang Hari Raya Idul Adha 1445 H.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Bobby Wiratama
Ashabul Kahfi juga mengingatkan agar menjaga solidaritas antar sesama manusia.
"Mari kita perkuat solidaritas sosial, Hari Raya Kurban juga mengajarkan kita untuk peduli kepada sesama, terutama mereka yang kurang mampu. Mari kita tingkatkan solidaritas sosial dengan berbagi kepada sesama," kata Ashabul Kahfi.
Selain itu, Ashabul Kahfi meminta masyarakat agar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Mari kita hindari perpecahan dan perselisihan yang dapat merusak kerukunan umat beragama dan persaudaraan sebangsa," tuturnya.
Tak lupa, Ashabul Kahfi mendoakan jemaah Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci diberikan kelancaran dan diberkahi Allah SWT.
Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriyah jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Melalui Sidang Isbat, diketahui Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
"Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria MABIMS dan laporan hilal terlihat, disepakati bahwa 1 zulhijah Sabtu, 8 Juni 2024."
"InsyaAllah Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki, dikutip dari kanal YouTube Kemenag, Jumat (7/6/2024).
Pemeritah menggunakan dua metode dalam menentukan awal Zulhijah, yaitu hisab dan rukyat.
Sebelumnya, Muhammadiyah juga menetapkan tanggal awal Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Hari Raya Idul Adha yang terjadi pada tanggal 10 Zulhijah 1445 H pun jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhamad Sayuti, mengatakan penetapan awal Zulhijah 1445 H dilakukan berdasarkan perhitungan yang disebut Hisab Hakiki Wujudul Hilal.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan 1 Zulhijah 1445 H Jatuh pada 8 Juni 2024, Hari Raya Idul Adha 17 Juni 2024
Perhitungan ini melibatkan beberapa kriteria, seperti pertemuan atau konjungsi bulan sebelum matahari terbenam, matahari terbenam terlebih dahulu dari bulan (dengan moonset setelah sunset), dan saat matahari terbenam, hilal sudah jelas terlihat di atas ufuk, tak peduli seberapa tingginya.