BLT Mitigasi Risiko Pangan Segera Cair, Cek Jadwal Pencairan dan Dapatkan Bansos Rp 600 Ribu
BLT Mitigasi Risiko Pangan periode April-Juni 2024 akan segera cair. Cek jadwal pencairannya untuk mendapatkan bansos Rp 600 ribu.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah masih terus mencairkan sejumlah bantuan sosial (bansos).
Satu di antaranya Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan (MRP) periode April-Juni 2024.
BLT Mitigasi Risiko Pangan disiapkan pemerintah sebagai pengganti BLT El Nino.
Masyarakat yang terdaftar sebagai penerima BLT Mitigasi Risiko Pangan akan mendapatkan bansos sebesar Rp 600 ribu.
Cek Jadwal Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan
BLT Mitigasi Risiko Pangan disebut akan segera cair pada bulan Juni 2024.
Hal ini merujuk pada pernyataan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menghadiri sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/4/2024).
"Di tahun 2024, terdapat BLT Mitigasi Risiko Pangan yang ditargetkan terealisasi di semester I 2024," kata Airlangga, dikutip dari YouTube Mahkamah Konstitusi RI.
Artinya, jadwal pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan secepat-cepatnya adalah bulan April 2024 hingga paling lama, Juni 2024.
Namun karena bulan April dan Mei 2024, BLT Mitigasi Risiko Pangan belum juga cair, maka ada kemungkinan bansos itu cair pada bulan ini, sesuai dengan target jadwal pencairan yang diberikan Airlangga.
Terlebih lagi, Airlangga juga mengatakan, anggaran untuk BLT Mitigasi Risiko Pangan sudah ada.
Ia menyebut tidak ada kendala dalam pencairan bansos tersebut. Hanya saja, ia belum bisa memastikan kapan BLT Mitigasi Risiko Pangan akan cair.
Baca juga: 5 Bansos Cair pada Bulan Juni 2024, Salah Satunya BLT Mitigasi Rp 600 Ribu?
"Enggak ada kendala. Anggaran pasti ada. Tunggu saja," kata dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (22/4/2024).
Airlangga menyebutkan, pemerintah memiliki anggaran cukup untuk melaksanakan program yang membutuhkan biaya sebesar Rp 11,25 triliun itu.
Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, pemerintah tengah meninjau postur dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).