Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Disebut Bisa Usulkan Koalisi Kemanusiaan di KTT Tanggap Darurat Gaza di Yordania

Prabowo Subianto bisa mengusulkan untuk membentuk koalisi kemanusiaan di KTT "Call for Action:Urgent Humanitarian Response for Gaza.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Prabowo Disebut Bisa Usulkan Koalisi Kemanusiaan di KTT Tanggap Darurat Gaza di Yordania
Tribunnews
Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana, memandang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa mengusulkan untuk membentuk koalisi kemanusiaan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza" atau "Seruan untuk Bertindak: Tanggap Darurat Kemanusiaan untuk Gaza" di Yordania. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana, memandang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa mengusulkan untuk membentuk koalisi kemanusiaan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza" atau "Seruan untuk Bertindak: Tanggap Darurat Kemanusiaan untuk Gaza" di Yordania.

Ia mencatat dalam Forum Shangri-La Dialogue di Singapura, Prabowo telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian dan juga rumah sakit yang akan merawat anak-anak dan rakyat di Gaza.

Baca juga: Menhan Prabowo Mendarat di Amman Yordania, Besok Hadiri Konferensi Tanggap Darurat Gaza 

Menurutnya apa yang disampaikan Prabowo saat itu adalah dalam rangka mewujudkan Koalisi Kemanusiaan atau Coalliton of Humanity.

"Dan ini dapat menjadi tawaran Indonesia bagi negara-negara yang hadir di KTT Yordania," kata Hikmahanto ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (10/6/2024).

Ia mengatakan koalisi tersebut bisa dibentuk mirip dengan Coallition of the Willing yang dibentuk saat Amerika Serikat hendak menginvasi Irak dan menangkap Saddam Hussein serta mencari senjata pemusnah massal setelah tidak mendapatkan mandat dari DK PBB yang saat itu diveto oleh Prancis pada tahun 2003 lalu.

Menurutnya, saat ini banyak negara-negara yang sudah mengecam tindakan Israel.

BERITA REKOMENDASI

Tidak hanya negara yang berpenduduk mayoritas Islam, melainkan juga negara-negara Eropa.

Bahkan, kata dia, masyarakat seperti mahasiswa di universitas-universitas ternama di AS juga telah memberikan kecamannya.

Hanya saja, kata Hikmahanto, mereka masih sebatas mengecam dan belum mengambil langkah tindakan konkret.

Baca juga: Susul Benny Gantz, 3 Petinggi Israel Resign termasuk Jenderal Divisi Gaza

Bahkan PBB, menurutnya seolah tidak berkutik karena veto yang dimiliki AS untuk mendukung segala kebijakan PM Nethanyahu terkait Gaza.

"Pak Prabowo sudah berani menginisiasi tindakan konkrit dan berani. Konkrit karena pasukan militer Indonesia bisa dideploy atau dikerahkan kapan saja pada saat gencatan senjata disetujui," kata dia.

"Sementara berani karena bila gencatan senjata terwujud sewaktu-waktu bisa terjadi pelanggaran dan pasukan militer Indonesia berada di dalam situasi perang yang bisa mengancam nyawa pasukan Indonesia," sambung dia.

Ia mengatakan rumah sakit tentara yang rencananya akan dibangun untuk mengobati anak-anak Palestina dalam rangka kemanusiaan.

Selain itu, menurutnya penerimaan para calon mahasiswa asal Palestina di Universitas Pertahanan juga dalam rangka kemanusiaan di mana perang bisa terus berkecamuk namun penyiapan generasi muda Palestina terus dipersiapkan.

"Jadi di KTT Yordania, Pak Prabowo bisa menyampaikan hal ini dan meminta negara-negara dari berbagai yang hadir untuk tergabung dalam koalisi Kemanusiaan dalam menghadapi kekejaman Israel," kata dia.

Diberitakan sebelumnya Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dilaporkan telah mendarat di Queen Alia International Airport (QAIA), Amman, Yordania pada Senin (10/6/2024).

Baca juga: Menteri Benny Gantz Resmi Mundur dari Kabinet Perang Israel, Sebut Netanyahu Gagal di Gaza

Kementerian Pertahanan menyatakan kunjungan Prabowo ke Yordania dalam rangka mewakili Presiden RI Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza" atau "Seruan untuk Bertindak: Tanggap Darurat Kemanusiaan untuk Gaza".

"Konferensi ini diselenggarakan sehubungan dengan seruan gencatan senjata di Gaza, dengan tujuan agar para kepala negara dapat mengidentifikasi cara-cara untuk memperkuat tanggapan komunitas internasional terhadap bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung," kata keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan pada Senin (10/6/2024).

"Dengan kehadiran perwakilan dari Pemerintah Indonesia dalam konferensi ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya bersama mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza," sambung keterangan tersebut.

Kedatangan Prabowo tersebut atas undangan yang disampaikan melalui surat dari President of the Arab Republic of Egypt H.E. Mr. Abdel Fattah El Sisi, King of the Hashemite Kingdom of Jordan H.E. Mr. Abdullah II ibn Al Hussein, dan Secretary-General of the United Nations H.E. Mr. Antonio Guterres.

Surat itu ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 30 Mei 2024.

Konferensi tersebut digelar bersama oleh Kerajaan Hasyimiyah Yordania, Republik Arab Mesir, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa 11 Juni 2024 di Yordania.

Kedatangan Prabowo di Bandara Queen Alia International disambut oleh Minister of State for Prime Ministry Affairs Ibrahim Mashhour Al Jazi dan Atase Pertahanan (Athan) RI untuk Mesir di Kairo Kolonel Kav Aria Sanggita Saleh.

Selanjutnya, Prabowo didampingi Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sugiono menuju hotel.

Mereka disambut Dubes RI di Amman Ade Padmo Sarwono dan Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas