Sebut Proyek Beach Club Gunungkidul Tak Batal meski Raffi Ahmad Mundur, WALHI: Dia Cuma Marketing
WALHI menegaskan mundurnya Raffi Ahmad dari proyek beachclub di Gunungkidul tak membuat proyek itu batal. Dia mengatakan Raffi hanyalah marketing.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) DI Yogyakarta buka suara terkait mundurnya pesohor, Raffi Ahmad dalam proyek pembangunan resort dan beachclub Bekizart di Pantai Krakal, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Deputi Direktur WALHI DI Yogyakarta, Dimas R Perdana, mengungkapkan mundurnya Raffi Ahmad tidak serta merta membuat pembangunan beachclub tersebut, batal.
Dia mengatakan, suami dari Nagita Slavina itu hanyalah pihak marketing dari mega proyek tersebut.
"Menanggapi video keputusan Raffi Ahmad, ya ini tidak hanya tentang Raffi Ahmad. Raffi cuma bagian dari marketing besar investasi di Indonesia. Raffi gugur bukan berarti investnya batal," kata Dimas kepada Tribunnews.com, Rabu (12/6/2024).
Hal tersebut lantaran, berdasarkan studi yang telah dilakukan WALHI, diduga banyak industri pariwisata yang terlibat dalam pembangunan beachclub tersebut.
Namun, Dimas menuturkan, pembangunan tersebut telah melakukan pelanggaran rencana tata ruang wilayah (RTRW) di Gunungkidul.
Dimas mengatakan, pihaknya akan melakukan studi lebih mendalam terkait kerusakan karst akibat aktivitas pembangunan beachclub usai Raffi Ahmad menyatakan undur diri.
Dia menegaskan, pihaknya akan terus mendorong untuk pengembangan pariwisata berbasis komunitas dan berkelanjutan.
Ketika ditanya terkait apakah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul sudah mengetahui terkait dugaan proyek ini tidak mengantongi izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Dimas menyebut pemerintah setempat belum memberikan respons.
Baca juga: Temuan WALHI soal Beach Club yang Bikin Raffi Ahmad Mundur: Dibangun RANS Group, Langgar Aturan
Namun, sambungnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DI Yogyakarta disebut sudah melakukan kajian.
"Kalau dari Pemkab Gunungkidul, sejauh yang kami tahu, nampaknya belum merespons terkait ini. Kalau dari pihak Pemprov responsnya soal akan dilakukan kajian terkait proyek ini," tutur Dimas.
Secara keseluruhan, WALHI DI Yogyakarta pun berharap agar pemerintah lebih berfokus pada pemulihan lingkungan dan perekonomian berbasis masyarakat lokal alih-alih melakukan pembangunan yang mengancam kerusakan lingkungan dan merugikan warga sekitar.
"Semua proyek yang berpotensi merusak lingkungan seharusnya tak perlu dilanjutkan," kata Dimas.
Temuan WALHI soal Beachclub Raffi Ahmad: Dibangun RANS Group, Langgar Aturan