Naskah Khutbah Idul Adha 2024: Membentuk Keluarga yang Tangguh dengan Meneladani Kisah Nabi Ibrahim
Naskah khutbah Idul Adha 2024 berjudul Membentuk Keluarga yang Tangguh dengan Meneladani Kisah Nabi Ibrahim.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
فقال تعالى : انا اعطيناك الكوثر فصل لربك وانحر ان شانئك هوالا بتر. صدق الله العظيم.
Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd
Marilah kita senantiasa bersyukur dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Kita masih diberi nikmat iman dan Islam, kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan berbagai ibadah kepada Allah SWT, termasuk melaksanakan shalat Idul Adha pada pagi hari ini.
Kemudian shalawat serta salam, kita haturkan ke pangkuan baginda Nabi Besar Muhammad SAW, seorang manusia mulia dan nabi terakhir yang dipilih Allah SWT untuk menjadi teladah (uswah) bagi seluruh umat manusia sepanjang masa.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Kaum muslimin jama’ah Iedil Adha rahimakumullah.
Sejak tadi malam sampai pagi hari ini kumandang takbir, tahmid dan tahlil menggema di seluruh pelosok dunia, mulai dari perkotaan sampai kepelosok desa. Sebagai ungkapan rasa syukur ummat muslim kepada Allah atas segala limpahan rahmat yang telah dianugerahkan kepadanya.
Pada pagi hari ini juga, kaum Muslimin yang menunaikan ibadah haji sebagai tamu Allah SWT, dhuyufurrahman, telah berkumpul melaksanakan wuquf di Arafah dan sedang berada di Mina untuk melaksanakan Jumratul ‘Aqabah. Mereka dengan pakaian ihramnya, berasal dari berbagai belahan dunia. Mereka datang dengan latar belakang bangsa, ras, warna kulit, budaya dan strata sosial yang berbeda satu sama lain. Namun, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu memenuhi panggilan Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya dan bertauhid meng-Esakan Allah SWT semata. Kita doakan semoga mereka mendapatkan haji yang mabrur. Amiin yaa raabbal ‘alamin
Bagi kaum Muslimin yang belum memiliki kemampuan menjadi tamu Allah SWT, mereka melaksanakan shalat Idul Adha dan ibadah qurban, sesuai dengan kemampuannya di manapun mereka berada. Ibadah qurban yang dilaksanakan kaum muslimin, sebagai salah satu upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.
Deskripsi kehidupan kaum muslimin ini, menggambarkan interelasi atau keterkaitan kuat antara orang yang menunaikan ibadah haji, dengan saudara-saudaranya yang tidak pergi ke Baitullah. Oleh karena itu, kita melaksanakan shalat Idul Adlha dan ibadah kurban pada hakikatnya sebagai bentuk kesadaran memenuhi perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Di pagi hari ini juga ada sebagian kita yang merasa bahagia karena orang-orang yang mereka sayangi dan orang-orang yang berjasa dalam hidupnya masih bersama mereka. Namun ada juga sebagian saudara-saudara kita yang merasa sedih karena orang yang yang mereka sayangi dan orang yang berjasa dalam hidupnya tidak bisa lagi bersama-sama menikmati idul adha pada tahun ini, karena mereka telah lebih dahulu dipanggil Allah, atau anak kesayangannya sedang berada di perantauan. Sedih, dan galau boleh-boleh saja dalam ajaran Islam, karena itu sudah merupakan kodrat manusia, namun jikalau kesedihan itu berlarut-larut sampai-sampai melupakan Allah itu yang dilarang. Maka dari itu mari kita halau kesedihan dan kegalauan itu dengan takbir. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Kaum Muslimin sidang jama’ah Idil Adha rahimakumullah.
Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Ibadah ini memiliki pondasi kuat dan memiliki akar sejarah panjang dalam tradisi rasul-rasul terdahulu. Ajaran qurban dan praktiknya telah ditunjukkan secara sinergi oleh para nabi dan rasul hingga Nabi Muhammad SAW . Nabi Ibrahim AS. dikenal sebagai peletak batu pertama ibadah ini. Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS terhadap putranya Nabi Isma’il AS merupakan dasar bagi adanya ibadah kurban. Nabi Ibrahim AS dengan penuh iman dan keikhlasan bersedia untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail hanya semata-mata untuk memenuhi perintah Allah SWT. Peristiwa yang mengharukan ini, dilukiskan dengan indah oleh Allah SWT dalam Alquran surat as-Shaffat ayat 102: