Kader Golkar Crazy Rich Madura: Idul Adha Momen Partai Berbagi untuk Masyarakat
Ia menyebutkan makna kurban sangat dalam yang mengajarkan agar terus bekerja untuk rakyat dan bangsa. Ia berharap Idul Qurban ini membawa kebaikan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kader mendampingi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menunaikan Salat Idul Adha dan menyerahkan sapi kurban di Masjid DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin, (17/6/2024).
Di antaranya yakni Eric Hermawan yang merupakan anggota DPR RI terpilih dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI. Ia mengatakan Idul Adha merupakan momentum bagi umat muslim untuk saling berbagi.
“Seperti yang dikatakan tadi oleh Ketum Pak Airlangga, momentum Idul Adha ini, adalah momentum untuk berbagi kepada masyarakat,” kata Eric di DPP Golkar.
Ia berharap niatan baik untuk terus bekerja dan berbagi ini, bisa diterima dengan lapang oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Semoga masyarakat bisa menerima niatan baik kami untuk berbagi daging-daging kurban,” Katanya.
Baca juga: Zita Anjani Beri Nama Anyeong dan Haseyo untuk Dua Sapi Kurbannya
Ia menyebutkan makna kurban sangat dalam yang mengajarkan agar terus bekerja untuk rakyat dan bangsa. Ia berharap Idul Qurban ini membawa kebaikan untuk semua dan mewujudkan kejayaan Partai Golkar dimasa yang akan datang dengan tetap mendengarkan suara rakyat.
"Partai Golkar adalah Partai yang rela berkorban untuk rakyat Indonesia karena memiliki moto Suara Rakyat Suara Golkar" tutupnya.
Diberitakan, Eric Hermawan merupakan kader Partai Golkar asal Bangkalan, Madura.
Ia juga sempat bertemu dan berbincang dengan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, pada momen Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 M di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta pada 10 April 2024 lalu.
Bahkan, Airlangga pun menyampaikan apresiasi kepada tokoh pengusaha asal Madura itu yang telah menjadi anggota DPR RI terpilih pada Pileg 2024.
"Ini Crazy Rich dari Madura," kata Airlangga menyambut kedatangan Eric Hermawan di DPP Partai Golkar saat itu.