Elite PPP Bantah Agenda Muktamar Dipercepat, Dijadwalkan Digelar pada 2025
Fernita mengatakan muktamar harus dimulai dengan rangkaian rapat pimpinan nasional (rapimnas) hingga musyawarah kerja nasional (mukernas).
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agenda Muktamar untuk pergantian pimpinan PPP disebut bakal berlangsung pada 2025.
Hal tersebut sebagaimana dikatakan Sekretaris Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fernita Jubahar Amirsyah.
Baca juga: Sandiaga Uno soal Mardiono Didesak Mundur dari PPP: Evaluasi harus Disampaikan di Tempat yang Tepat
"Muktamar sepakat diselenggarakan sesuai periode AD/ART yaitu tahun 2025. Hal ini menepis seluruh isu atau dorongan muktamar dipercepat,” ujar Fernita dalam keterangannya, Selasa (18/6/2024).
Fernita menjelaskan bahwa mekanisme pergantian pimpinan PPP tidak boleh dilakukan sembarangan.
Fernita mengatakan muktamar harus dimulai dengan rangkaian rapat pimpinan nasional (rapimnas) hingga musyawarah kerja nasional (mukernas).
"Sebelumnya lagi harus rapat pengurus harian DPP untuk menentukan mukernas atau rapimnas tersebut,” ujar Fernita.
Baca juga: Sandiaga Uno Sarankan PPP Segera Merapat Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Incar Kursi Menteri?
Dia juga mengingatkan agar PPP solid di bawah kepemimpinan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Pasalnya, dia menilai soliditas menjadi salah satu langkah yang harus ditempuh supaya PPP bisa bekerja optimal menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
“InsyaAllah dengan bersatu, maka PPP siap kembali menghadapi Pemilu 2029 lebih baik lagi,” tandasnya.
Sebelumnya, potongan video pidato Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono viral di sejumlah media sosial.
Dalam video berdurasi kurang lebih satu menit tersebut Plt Ketum PPPmempertanyakan di mana letak kegagalannya dalam pemilu 2024.
Juru bicara Plt Ketum PPP Mardiono, Imam Priyono membenarkan bahwa cuplikan video tersebut adalah potongan video dalam pidato pembukaan Rapimnas IX yang digelar di hotel Le Semar Karawaci Tangerang, Banten, pada Kamis (6/6/2024) lalu.
"Benar, pidato tersebut adalah pidato pembukaan Rapimnas dalam konteks arahan tertutup Plt Ketua Umum DPP PPPkepada seluruh peserta Rapimnas IX yakni Pengurus Harian DPP PPP dan Pimpinan 38 DPW se-Indonesia," kata Imam kepada wartawan Rabu (12/6/2024).
Baca juga: PPP Gagal Lolos ke Senayan, Suharso Monoarfa Sebut Mardiono Harus Tanggung Jawab
Lebih lanjut, Imam menyayangkan video arahan tertutup tersebut dipotong dengan tidak bertanggung jawab dan menghilangkan konteks keseluruhan sambutan dari Mardiono.
Dan lebih disayangkan lagi karena diedarkan di media sosial dan media massa sehingga berpotensi memperkeruh suasana dan mengganggu citra partai.
Dia menyesalkan ada pihak-pihak yang tidak mengikuti kesepakatan dan hasil putusan Rapimnas IX DPP PPP yang semangatnya kontemplatif dan konsolidatif khususnya dalam menghadapi Pilkada 2024 yang juga di depan mata.
"Kami justru menyayangkan masih ada pihak-pihak keluarga besar PPP baik dari oknum GPK maupun pengurus DPC yang belakangan muncul di media memberikan pernyataan provokatif jauh dari semangat persatuan," ujarnya.
Imam menilai, pihak -pihak yang terlibat dalam penyebaran potongan video dalam arahan tertutup Plt Ketum PPP diminta untuk bertabayyun dan tidak melakukan aksi-aksi non-konsolidatif yang justru dapat merusak citra partai dari dalam, dan memicu perpecahan.
Sebab, lanjut Imam, konteks pidato utuh dari Plt Ketum PPP dalam arahan tertutup ialah berkontemplasi bersama dan tidak saling menyalahkan.
"Di pidato penutupan Rapimnas dengan penuh kerendahan hati Pak Mardiono justru meminta maaf atas nama pribadi dan sebagai Ketua Umum bahwa hasil pileg 2024 belum sesuai ekspektasi, Pak Mar mengajak semua bersatu untuk menang besar di Pilkada dan meraih kejayaan di Pileg 2029," pungkasnya.
Baca juga: DPP PPP Mulai Seleksi Bakal Calon Gubernur untuk Pilkada 2024
Adapun dalam potongan video yang diunggah di akun YouTube Adrian Harahap, Mardiono terlihat mengenakan peci hitam dan jas hijau resmi partai. Dia berpidato di atas mimbar dengan logo PPP.
Berikut potongan pernyataan Mardiono dalam video itu.
Loh saya bukan pelaku kok
Yang pelaku Bapak-Ibu sekalian
Yang berhasil kita semua
Yang gagal kita semua
Saya nggak nyalon DPR RI
Saya nggak nyalon DPRD
Saya nggak nyalon Bupati
Jadi kalau dibilang Mardiono gagal
Yang mana yang gagal?