Wapres Buka Suara, Minta Peretasan Server PDN Diinvestigasi: Tidak Boleh Terjadi Lagi!
Inilah tanggapan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin soal Pusat Data Nasional (PDN) yang alami gangguang karena diduga diserang hacker.
Penulis: Rifqah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

"Mereka meminta tebusan 8 juta dolar AS," kata Herlan dalam konferensi pers di kantor Kemenkominfo, Senin.
Polri Bakal Usut Dugaan Pidana di Kasus Peretasan PDN Kominfo
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, pihaknya akan melakukan pengusutan terkait dugaan pidana peretasan terhadap server PDN Kominfo.
Hal tersebut, kaya Sandi, dilakukan dengan berkerja sama bersama instansi dan lembaga terkait.
"Ya tentu saja Polri akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait lainnya menangani kejadian-kejadian yang saat ini sedang terjadi," kata Sandi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Sandi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan mitigasi dini untuk mengantisipasi hal-hal serupa terjadi.
"Mudah-mudahan mohon doanya, semuanya bisa kita tuntaskan, semua yang terjadi ini bisa kita mitigasi dan kita antisipasi berikutnya tidak terjadi kembali," ucapnya.
"Kita akan bekerja sama terus dengan stakeholder terkait baik itu dari Kominfo, BSSN maupun yang lainnya," sambungnya.
DPR Minta Cyber Security Ditingkatkan
Menanggapi adanya serangan siber tersebut, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta agar cyber security atau keamanan siber ditingkatkan.
"Ya cyber security kita harus ditingkatkan, itu satu," kata Meutya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Selain itu, kata Meuty, pemahaman para stakeholder soal pentingnya keamanan siber juga perlu ditingkatkan.
"Jadi kalau kita tidak punya pemahaman betapa bahayanya sebuah serangan, dan ini kemungkinan adalah serangan ya, itu membuat kita tidak menjaga dengan baik," ujarnya.
Meuty menekankan, semua lembaga perlu menaikkan tingkat keamanannya.
"Karena kita enggak mau ketika ada serangan sistem down itu satu, layanan akan terganggu, yang kedua juga potensi kebocoran data," ungkap Meutya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Fersinus Waku/Abdi Ryanda)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.