5 Tahun ke Depan, Jokowi Canangkan Indonesia Swasembada Pangan
Untuk mencapai target itu, pada 2024 mulai dilakukan pompanisasi 1 juta hektare karena ini solusi cepat untuk menangani El Nino.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM - Partai Gerindra menggelar seminar nasional bertajuk ‘Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan Menuju Indonesia Emas 2045’, di kompleks Parlemen, Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, pada pekan ini.
Dalam seminar nasional itu terungkap rencana mewujudkan swasembada pangan nasional dari pemerintah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menegaskan komitmen pemerintahannya untuk terus meningkatkan produksi pertanian nasional guna mengantisipasi ancaman krisis pangan yang tengah melanda sejumlah negara di dunia.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, sejumlah rencana kebijakan pemerintah dalam lima tahun ke depan adalah mewujudkan kembali swasembada pangan dan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
"Ini rencana menuju swasembada pangan," kata dia dalam seminar nasional tersebut.
Pemerintah menargetkan produksi meningkat 12,5 juta ton secara bertahap hingga 2029.
Baca juga: Kelompok Buruh Tuding Tapera Jadi Usaha Pemerintah Kumpulkan Pundi-pundi untuk Rezim Prabowo-Gibran
Untuk mencapai target itu, pada 2024 mulai dilakukan pompanisasi 1 juta hektare karena ini solusi cepat untuk menangani El Nino. Memompa air sungai Cimanuk, Sungai Musi, Sungai Bengawan Solo.
Hingga puncaknya pada 2029, Indonesia diharapkan sudah dapat menjalani ekspor pangan ke luar negeri sebagai lumbung pangan dunia dan memberikan bantuan pangan untuk kemanusiaan, dengan jumlah produksi yang sudah meningkat 12,5 juta ton.
"Kalau ini kita capai, inilah sejarah baru, legacy presiden terpilih nantinya ke depan," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono mengatakan, untuk mewujudkan swasembada pangan nasional perlu tata niaga pertanian.
“Ini yang sangat penting adalah mengatur tata niaga pertanian agar petani dari seluruh stakeholder pertanian lebih makmur dan sejahtera,” tegas Budi.
Menurut Budi, program prioritas pemerintahan yang akan datang terkait swasembada pangan perlu didukung banyak pihak, termasuk DPR. Apalagi, Indonesia telah mencanangkan diri menjadi salah satu negara lumbung pangan dunia.
“Hal ini (swasembada pangan) tentu harus kita dukung bersama, karena Indonesia mempunyai pengalaman dan kerja yang berharga dalam pembangunan pangan dan pertanian,” tandasnya.
Baca juga: Antisipasi Kekeringan Panjang Juli-Oktober, Jokowi Tinjau Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Budi menjelaskan, salah satu cara perwujudan pembangunan swasembada pangan adalah memperhatikan pembangunan pertanian di wilayah-wilayah perbatasan. Dia menilai wilayah perbatasan dan pedesaan berpotensi menjadi lumbung pangan nasional.
“Pengembangan kawasan perlu dijadikan dasar dalam mengembangkan komunitas-komunitas pertanian yang berdaya saing,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Dia pun merekomendasikan agar pemerintah berani mempromosikan produk-produk pertanian dalam negeri jika nantinya swasembada pangan itu terwujud.
Tak kalah penting, pemerintah wajib mengendalikan impor-impor pangan yang ‘menjajah’ produk domestik.
“Ketika swasembada ini sudah di depan mata maka kita harus berani mempromosikan produk-produk pertanian dalam negeri untuk masuk ke pasar-pasar ekspor. Juga yang paling penting adalah mengendalikan impor-impor pangan yang saat ini membanjiri pasar domestik,” papar Budi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.