Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah ODGJ Bisa Bertindak Kekerasan hingga Membunuh? Begini Penjelasan Psikiater

Tindakan kekerasan, termasuk di dalamnya pembunuhan diakibatkan dari gejala gangguan jiwa yang dialami

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Benarkah ODGJ Bisa Bertindak Kekerasan hingga Membunuh? Begini Penjelasan Psikiater
Kolase Tribunnews.com
Pelaku mutilasi di Garut sempat membawa korban jalan-jalan sebelum akhirnya memutilasi tubuhnya di pinggir jalan pakai golok. Baik pelaku dan korban sama-sama ODGJ 

"Seseorang dengan gangguan waham paranoid ini akan selalu merasa orang-orang di sekitar berniat jahat padanya, atau ada orang yang selalu ngomongin dia. Padahal orang lain itu biasa saja. Ini namanya waham kejar," tutur dr Lahargo. 

Lalu ada waham kebesaran.

Seseorang dengan skizofernia dengan gejala waham kebesaran ini biasanya mempunyai perasaan kekuatan atau kehebatan tertentu.

Mereka merasa memiliki hebat dan kekuatan besar ketika melakukan perilaku kekerasan misalkan dengan membunuh, memutilasi atau mengorbankan orang lain.

Keempat, bipolar merupakan kondisi seseorang yang mengalami perubahan mood ekstrem, kadang sedih dan senang berlebihan.

Sementara disisi lain ada rasa sensitif, mudah marah dan emosi.

Kelima, ODGJ dengan gangguan kepribadian antisosial.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Korban Mutilasi di Garut, Bagian Tubuh Terpotong Beberapa Bagian

Berita Rekomendasi

Ditandai dengan hilangnya rasa empati, tidak menurut pada norma, hukum dan aturan.

"Mereka tidak jarang melakukan kekerasan untuk menguntungkan dirinya karena mereka tidak punya empati, yang ujung-ujungnya bisa melakukan tindakan fatal lain," urai dia. 

Karena itu, dalam menangani ODGJ maka psikiater harus melihat apakah gejala-gejala yang menimbulkan perilaku kekerasan tersebut dan fokus pada gejala-gejala itu.

Lebih jauh, dr Lahargo menyebutkan bahwa gangguan jiwa ini disebabkan oleh gangguan medis yakni ketidakseimbabgan sel saraf dalam otak yang memicu gejala-gejala tersebut.

Oleh karena itu, pertolongan, pendekatan dan terapi medis itu sangat membantu, mengurangi, dan menghilangkan serta menyembuhkan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan.

Kasus pembunuhan disertai mutilasi tersebut menggegerkan warga Kampung Bantar Limus, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, lantaran sebelum kejadian baik korban dan pelaku sempat terlihat berjalan bersama.

Adapun aksi pelaku yang memutilasi tubuh korban dilakukan di pinggir jalan Raya Cibalong dan sempat disaksikan oleh anak-anak yang sedang bermain dan warga sekitar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas