Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kusnadi Sudah Ngaku Pernah Bertemu DPO Harun Masiku, Bagaimana dengan Hasto Kristiyanto?

Kusnadi akui pernah bertemu Harun Masiku usai dipemeriksaan selama 8 jam oleh KPK, bagaimana dengan Hasto yang bakal diperiksa kedua kali bulan ini?

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kusnadi Sudah Ngaku Pernah Bertemu DPO Harun Masiku, Bagaimana dengan Hasto Kristiyanto?
kolase Tribunnews.com/ist
Kolase foto Harun Masiku, logo KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Staff Hasto, Kusnadi. Kusnadi staff Hasto akui pernah bertemu Harun Masiku usai dipemeriksaan selama 8 jam oleh KPK, bagaimana dengan Hasto yang bakal diperiksa kedua kali pada Juli 2024 ini? 

Wahyu, Saeful, dan Agustiani telah divonis dan dinyatakan bersalah. Sedangkan, Harun masih berstatus buronan setelah lolos dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Januari 2020 lalu.

KPK Usut Penyokong Dana Pelarian Harun Masiku

Siapa Penyokong Dana Pelarian Harun Masiku?

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan akan mengusut pihak yang diduga mendanai pelarian eks caleg PDIP Harun Masiku.

Isu itu sebelumnya diembuskan oleh mantan Penyidik KPK Praswad Nugraha.

"Akan didalami oleh penyidik," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Sebelumnya Praswad menduga Harun Masiku didanai oleh pihak tertentu dalam pelariannya.

Karena menurut Praswad, seorang buronan butuh uang dalam jumlah besar untuk berpindah-pindah tempat.

Berita Rekomendasi

Selain itu, ia meyakini Harun Masiku tidak mungkin mengakses sistem keuangan perbankan secara mandiri.

Baca juga: 4 Tahun Sembunyi dari Kejaran KPK, Harun Masiku Pernah Jadi Guru Bahasa Inggris hingga Marbot Masjid

"Buronan Harun Masiku butuh uang tunai yang banyak karena selalu berpindah-pindah dan tidak bisa mengakses sistem keuangan perbankan karena akan langsung ketahuan jika yang bersangkutan mengambil ATM dan lain-lain," kata Praswad, Kamis (27/6/2024).

"Sehingga pasti butuh ada pihak yang backup atau support kebutuhan keuangan Harun Masiku," imbuh Ketua Indonesia Memanggil (IM57+) Institute ini.

Kata eks pegawai KPK yang tersingkir karena Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ini, Harun dipastikan tidak bekerja karena sedang berstatus sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Maka itu, Harun butuh uang dalam pelariannya.

"Harun Masiku tidak bisa bekerja, karena statusnya sedang buron, sehingga pasti tidak ada pemasukan, tanpa dukungan dari pihak tertentu, tidak mungkin dia bisa membiayai pelariannya selama 4,5 tahun terakhir ini," kata Praswad. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas