TNI AD Terbuka Jika Ada Bukti Keterlibatan Oknum dalam Kasus Wartawan Tewas Terbakar Satu Keluarga
TNI Angkatan Darat (AD) angkat bicara terkait wartawan Tribrata.tv, Sempurna Pasaribu, yang tewas terbakar bersama istri, anak, dan cucunya di Karo.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) angkat bicara terkait wartawan Tribrata.tv, Rico Sempurna Pasaribu, yang tewas terbakar bersama istri, anak, dan cucunya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Kamis (27/6/2024) dini hari setelah memberitakan dugaan keterlibatan oknum TNI dalam bisnis perjudian.
Dalam tangkapan layar unggahan di akun Facebook Sempurna yang viral di media sosial, Sempurna sempat mengunggah informasi yang menyebut terdapat lokasi perjudian di depan asrama Batalyon Infanteri 125 Simbisa di Kabupaten Karo Sumatera Utara yang diduga dikelola oknum anggota Batalyon tersebut.
Brigjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan TNI AD selalu meresponse indikasi-indikasi yang dilaporkan dan mengecek kebenaran dari setiap informasi yang diberikan.
Tetapi, lanjut dia, hendaknya akan lebih baik apabila ada bukti-bukti pendukung, sehingga tidak sekedar rumor.
"Kami terbuka dan sangat berterima kasih apabila ada masyarakat yang memiliki bukti keterlibatan anggota TNI AD dalam pelanggaran hukum tersebut. Justru itu membantu tugas kami dalam penyelidikan masalah tersebut nantinya," kata dia ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (2/7/2024).
"Jika benar terbukti, pasti akan kita proses hukum sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Sempurna ternyata sempat menemui oknum TNI pemilik lapak judi yang diberitakannya sebelum kebakaran maut terjadi di rumahnya di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
Keterangan tersebut disampaikan Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Dewan Pers, Erick Tanjung dalam konferensi pers di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).
“Sebelum kejadian (kebakaran), korban dan rekannya bertemu dengan oknum aparat itu beberapa jam sebelum kejadian ya. Jadi dari Rabu malam, kejadiannya kan jam 3 dini hari, Kamis (27/6/2024),” kata Erick.
Ia mengatakan, pertemuan Sempurna dengan oknum TNI itu untuk membicarakan pemberitaan yang ditulis oleh Sempurna.
Oknum TNI itu diduga meminta berita yang ditulis Sempurna dapat dihapus.
Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh tim KKJ ke lokasi, keluarga dan rekan-rekan Sempurna menyatakan korban sempat mengaku merasa was-was dan ketakutan.
Pasalnya, Sempurna mengaku sempat dicari-cari setelah tulisannya terbit pada Senin (22/6/2024) lalu.