Bacakan Pleidoi, SYL: Saya Di-Framing Rakus dan Maruk, Yakin untuk Bunuh Karakter Saya
SYL mengatakan adanya framing kepadanya sebagai orang yang serakah. Menurutnya, hal itu masuk dalam pembunuhan karakter terhadapnya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat pada Jumat (5/7/2024).
Salah satu poin yang disampaikan oleh SYL terkait adanya pembingkaian atau framing bahwa dirinya adalah seseorang yang serakah.
Dia menganggap framing semacam itu terus terjadi sejak tahapan penyelidikan hingga persidangan.
Sehingga, kata SYL, asas praduga tak bersalah dianggap tidak berlaku untuk dirinya.
"Apalagi sepemahaman saya, asas praduga tak bersalah presumption of innocence harus dijunjung tinggi semua orang serta memberikan jaminan kesetaraan bagi warga negara di bumi tercinta ini."
"Sedari awal, sejak pemeriksaan kasus ini, pembentukan framing opini tersebut terproduksi dengan hebat. Isu liar dan tuduhan sesat terus terkapitalisasi seolah-olah saya sebagai manusia yang rakus dan maruk. Hal tersebut saya yakini untuk memengaruhi publik dan membunuh karakter saya atau character assassination," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.
SYL juga menduga pelabelan seorang yang serakah bertujuan untuk memengaruhi keputusan hakim terhadap dirinya dalam kasus ini.
Bahkan, dia menuding ada pihak-pihak yang menunggangi kasus yang menjeratnya untuk mencari popularitas.
Selain itu, SYL turut menyebut bahwa orang terdekatnya turut memfitnah dirinya dalam kasus ini.
Baca juga: Bela Diri dari Tuntutan Korupsi, Kubu SYL Siapkan 2.000 Lembar Pleidoi
Eks Gubernur Sulawesi Selatan itu mengungkapkan salah satu orang terdekat yang memfitnahnya adalah eks ajudannya, Panji Hartanto.
"Saudara Panji yang saya angkat sebagai ajudan karena pertimbangan memiliki latar belakang sebagai pegawai Kementan yang masih muda dan bebas kepentingan dengan harapan mampu mengawal dan menjaga saya dan menjalankan tugas dari hal-hal yang merugikan saya sebagai menteri."
"Namun, tak disangka melempar tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dengan berbagai asumsi dan rekayasa informasi. Terlebih lagi, tuduhan Panji tersebut menyeret-nyeret keluarga saya dan menggambarkan sesuatu yang berlebihan yang faktanya memperkuat alibinya seolah-olah untuk kepentingan menteri," bebernya.
SYL menyebut tuduhan oleh Panji terhadap dirinya akan selalu diingat sepanjang hidupnya.
Kendati demikian, dia bersyukur keluarga terus meyakinkannya bahwa keadilan akan berpihak kepadanya.