Rapimnas II Pemuda Katolik Dihadiri Gibran, Bahas Kedatangan Paus Fransiskus-Strategi Indonesia Emas
Gibran secara khusus melakukan sambungan video call dengan Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden terpilih 2024, Gibran Rakabuming menyapa langsung peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Pemuda Katolik 2024 yang digelar di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Dalam kesempatan itu, Gibran secara khusus melakukan sambungan video call dengan Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Gusma.
Gibran langsung menyapa singkat peserta Rapimnas yang datang dari seluruh provinsi dari Sabang sampai Merauke.
"Saya mengucapkan selamat kepada peserta Rapimnas II Pemuda Katolik, salam untuk semuanya, semoga acara berjalan dengan lancar," sapa Gibran, Jumat (5/7/2024).
Baca juga: Pendanaan Kunjungan Paus Fransiskus ke RI Hasil Gotong Royong, Bukan Sumbangan dari 1 atau 2 Orang
Rapimnas II dihadiri dan dibuka langsung oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.
Menteri Bahlil mengomentari kejadian itu dalam sesi sambutannya.
"Wah ini luar biasa, tidak banyak loh ketua OKP yang punya akses direct sampai ke Wapres, ini gimana lobi-lobinya," ungkap Bahlil disambut riuh tawa peserta Rapimnas.
Lebih lanjut, Bahlil mengajak kader Pemuda Katolik dan aktivis agar cerdas menjadi investor muda di pasar modal.
Menurut dia, keterlibatan generasi muda dalam sistem ekonomi harus menjadi perhatian serius.
"Generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Bahlil.
Merujuk tema Rapimnas II ‘Partisipasi dan Kontribusi Nyata Kader Pemuda Katolik Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045’, Bahlil menegaskan, orang muda perlu membangun struktur perekonomian yang kuat lewat kewirausahaan dan profesionalitas.
Baca juga: Paus Fransiskus Akan Gelar Misa di GBK, 60 Ribu Umat Katolik Diperkirakan Hadir
Organisasi orang muda jangan dikelola dengan cara lama.
"Pemuda harus berdiri di atas kaki sendiri untuk membangun SDM yang kokoh dan itu dapat terwujud dengan ketahanan ekonomi yang kuat pula," pungkas Bahlil.