Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Para Penggerak Seni Qasidah Se-Indonesia Kumpul di Ponpes Al Mizan Majalengka

Rapimnas dan Diklatnas Lembaga Seni Qasidah Indonesia Nusantara Jaya (LASQI NJ) Tahun 2024 digelar di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Saat Para Penggerak Seni Qasidah Se-Indonesia Kumpul di Ponpes Al Mizan Majalengka
Istimewa
Rapimnas dan Diklatnas Lembaga Seni Qasidah Indonesia Nusantara Jaya (LASQI NJ) Tahun 2024 digelar di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapimnas dan Diklatnas Lembaga Seni Qasidah Indonesia Nusantara Jaya (LASQI NJ) Tahun 2024 digelar di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. 

Acara yang berlangsung selama 3 hari ini, Jumat (12/7/2024) hingga Minggu (14/7/2024).

Hadir para pengurus DPP LASQI NJ serta DPW sampai DPdes dari seluruh wilayah Indonesia.

"Rapimnas dan Diklatnas ini bertujuan untuk memperkuat peran dan fungsi penggerak LASQI Nusantara Jaya serta untuk membentuk para seniman agar lebih kompeten dan profesional di bidangnya."

"Selain itu Rapimnas ini juga menjadi ajang menjalin komunikasi dari berbagai latar dan golongan untuk melestarikan budaya Islam," kata Ketua Bidang Pembinaan DPP LASQI NJ KH Maman Imanulhaq, mewakili sambutan Ketua Umum LASQI NJ Jazilul Fawaid, dikutip dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.om, Minggu (14/7/2024).

Dijelaskan Rapimnas dan Diklatnas ini merupakan wadah konsolidasi para pengurus LASQI NJ dari berbagai tingkatan, juga sebagai upaya meningkatkan profesionalitas para pelaku seni qasidah di Tanah Air.

Kiai Maman yang juga Anggota DPR RI itu menegaskan LASQI NJ punya tugas yang tidak ringan.

BERITA TERKAIT

Oleh sebabnya dibutuhkan soliditas antar pengurus untuk menumbuhkan, mengarahkan, dan mendorong minat serta kreativitas seni dan budaya generasi muslim milenial saat ini.

Apalagi, imbuh anggota Komisi VIII DPR RI ini, generasi milenial saat ini masih miskin referensi akan seni keislaman.

Nyatanya, kesenian Islami hanya tumbuh pada komunitas-komunitas tertentu saja. 

Oleh sebanya, kata dia, hal itu menjadi PR para pengurus LASQI untuk mengenalkan juga menimbulkan kecintaan kesenian Islam di tengah-tengah kaum muda-mudi Indonesia.

Kiai Maman menjelaskan, LASQI NJ sepanjang perjalanannya telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan seni qasidah di Tanah Air. 

Meski begitu, LASQI NJ tak boleh berpuas diri, LASQI NJ malah harus lebih bergerak progresif lagi untuk mengenalkan dan melestarikan seni Islami sebagai media dakwah yang efektif untuk menyampaikan pesan keimanan.

Acara yang bertema "Penguatan Struktur Secara Menyeluruh, Mengedepankan Ukhuwah dan Dakwah serta Melestarian Budaya Islam" ini juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan seni Islami, salah satunya yakni hadroh dan qosidah dari Elmico Entertaint.

Baca juga: Qasidah Jadi Cara Memperdalam Nilai Keagamaan dan Pererat Hubungan Antarumat Muslim 

Sebagai pemateri, hadir banyak narasumber yang begitu kompeten di bidangnya seperti KH Maman Imanulhaq yang mengisi materi Peta Jalan Pengembangan LASQI, Dr Faruq Ghoer dengan materi Standardisasi Vokal, Yusri Minka dengan materi Standardisasi Aransemen Musik, M. Muhdi dengan materi Standardisasi Koreografi, serta Neneng Athiyah dengan materi Standardisasi Cutom serta Make up.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas