5 Fakta Sejumlah Tokoh Muda Nahdlatul Ulama Bertemu Presiden Israel, Zainul Maarif Buka Suara
Berikut lima fakta pertemuan lima aktivis Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel, Isaac Herzog yang menjadi perbincangan.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut lima fakta pertemuan lima aktivis Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel, Isaac Herzog yang menjadi perbincangan.
Kunjungan mereka menjadi sorotan karena dilakukan ketika Israel masih melakukan beragam serangan-serangan kepada warga Palestina, khususnya warga Gaza dan Rafah.
Berikut rangkuman fakta-fakta terkait pertemuan lima Cendekiawan NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog yang dikumpulkan Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Lima nama cendekiawan NU yang Temui Presiden Israel
Diketahui lima Cendekiawan NU yang bertemu dan berfoto dengan Presiden Israel Isaac Herzog adalah Gus Syukron Makmun dan Dr. Zainul Maarif.
Serta ada juga Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Dalam foto yang beredar, Presiden Israel duduk dengan menggunakan stelan jas warna biru gelap.
Sedangkan lima cendekiawan muda NU itu terlihat berdiri di belakang Isaac.
Mereka ada yang mengenakan batik dan jas.
2. Terancam sanksi PBNU
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan, tidak ada mandat apapun dari PBNU terhadap lima pemuda yang mengatasnamakan Pengurus NU yang menemui Presiden Israel Isaac Herzoc.
Kata Gus Ipul, lima pemuda itu bahkan tidak pernah meminta izin apapun ke PBNU untuk melakukan pertemuan.
"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Juga tidak pernah meminta izin ijin ke PBNU," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Senin (15/7/2024).
Dirinya menegaskan, pertemuan tersebut sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang ditentang oleh masyarakat Indonesia terhadap tindakan Israel terhadap Palestina.
Terlebih kata Gus Ipul, NU sebagai organisasi Islam berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.
"Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata Gus Ipul.