Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Cerita Sedang Dilatih Jokowi Jadi Presiden: Supaya Enggak Kaget setelah Dilantik

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengaku sedang dilatih oleh Presiden Joko Widodo supaya tak kaget setelah dilantik sebagai presiden nanti.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Prabowo Cerita Sedang Dilatih Jokowi Jadi Presiden: Supaya Enggak Kaget setelah Dilantik
Dokumentasi
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto yang juga presiden terpilih periode 2024-2029 memberikan ucapan HUT kepada Presiden RI Jokowi secara langsung di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (21/6) sore. 

Dinukil dari Kompas.com, Prabowo memberikan gestur tersebut selesai memberikan sambutan dalam acara peresmian peluncuran Geoportal One Map Policy 2.0.

Sebagai informasi, selain melantik Thomas dan Sudaryono, Jokowi juga melantik Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Politik Menguntungkan Antara Jokowi dan Prabowo

Dengan dilantiknya Thomas dan Sudaryono yang merupakan politikus Gerindra sebagai wakil menteri, hal ini disebut merupakan kompromi antara Jokowi dengan Prabowo.

Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

"Kalau saya sih melihatnya ini pertanda, ya, kompromi antara kekuatan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih dengan Pak Jokowi sebagai presiden yang akan berakhir masa jabatannya."

"Oleh karena itu, ya, perlu politik akomodasi bagi orang-orangnya Pak Prabowo untuk, katakan, dilantik lebih dulu lebih awal di Kabinet Pak Jokowi menjadi wakil menteri," terangnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.

Menurut Ujang, bargaining (tawar-menawar) dalam keputusan itu ialah supaya transisi pemerintahan berjalan dengan mulus, baik, dan aman.

Berita Rekomendasi

"Sehingga nanti pun ketika Pak Jokowi misalkan punya keinginan, punya titipan gitu kepada pemerintahan Prabowo yang baru, ya, bisa saja diakomodir oleh Pak Prabowo."

"Jadi politik saling menguntungkan satu sama lain antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo," ungkapnya.

Kompromi ini, ucap Ujang, menjadi hal yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Bagi Prabowo, kader-kadernya bisa memperoleh jabatan di kabinet, sedangkan Jokowi setelah lengser berharap bisa diperhitungkan di pemerintahan selanjutnya.

"Oleh karena itu, saya melihatnya, ya, kompromi ini menjadi jalan yang kelihatannya menguntungkan bagi kedua belah pihak."

"Yang satu dapat jabatan, kader-kadernya, ya, menjadi wakil menteri. Lalu, Pak Jokowi juga tentu punya harapan untuk bisa diperhatikan di pemerintahan Pak Prabowo nanti," terangnya.

(Tribunnews.com/Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas