Kedekatan 3 Sosok Baru di Lingkaran Jokowi dengan Prabowo, Keponakan hingga Orang Kepercayaan
Setidaknya ada tiga sosok baru di lingkaran Jokowi yang merupakan orang-orang dekat Prabowo Subianto.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik tiga Wakil Menteri (Wamen) baru, Kamis (18/7/2024) sore, di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Mereka adalah Thomas Djiwandono yang menjabat Wakil Menteri Keuangan II, Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian menggantikan Harvick Hasnul Qolbi, dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi.
Dua dari tiga Wamen baru diketahui merupakan orang dekat Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Thomas yang pernah menjadi Bendahara Gerindra adalah keponakan Prabowo.
Sementara, Sudaryono adalah Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
Selain Thomas dan Sudaryono, orang dekat Prabowo lainnya, aktor Fauzi Baadilla juga masuk lingkaran pemerintahan Jokowi.
Bersamaan di hari pelantikan wamen baru, Fauzi bersama Muhammad Budi Djatmiko diangkat sebagai Komisaris Independen PT Pos Indonesia (Persero).
Seperti apa kedekatan ketiganya dengan Prabowo?
Thomas Djiwandono Keponakan Prabowo
Dikutip dari situs resmi Gerindra, Thomas Djiwandono yang lahir pada 7 Mei 1972, adalah anak dari pasangan Soedrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati.
Biantiningsih adalah kakak kandung Prabowo Subianto yang juga merupakan Presiden terpilih Pilpres 2024.
Artinya, Thomas adalah keponakan Prabowo.
Baca juga: Ditunjuk Jokowi Jadi Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono: Tugas yang Tidak Ringan
Thomas diketahui cukup dekat dengan pamannya.
Ia dipercaya menjadi Bendahara Gerindra, partai yang didirikan Prabowo, pada 2014-2019.
Tak hanya itu, Thomas juga dipercaya mengelola keuangan kampanye saat Prabowo mencalonkan diri di Pilpres 2014, 2019, dan 2024.
Dilansir Kompas.com, pada Pilpres 2014, ia ditunjuk menjadi Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta Rajasa.
Jabatan serupa juga diembannya saat Prabowo maju bersama Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Terakhir, Thomas kembali dipercaya menjadi Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Sudaryono Orang Kepercayaan di Jawa Tengah
'Kedekatan' Sudaryono dengan Prabowo Subianto bermula saat pria asli Grobogan, Jawa Tengah, ini baru saja pulang dari studinya di Akademi Militer Jepang pada 2010.
Saat itu, Prabowo meminta Sudaryono untuk menjadi asisten pribadinya.
"Saya dipanggil, saya ingat sekali beliau bilang, 'Mas Dar, kamu membela negara itu tidak harus jadi tentara. Kamu belajar bisnis, belajar politik, itu juga bagian dari cara kita membela negara. Kamu ikut saya, kita mengabdi ke jalur lain'," kisah pria yang akrab disapa Mas Dar ini, menirukan ucapan Prabowo, saat hadir dalam siniarTribunJateng.com pada Maret 2024 lalu.
Baca juga: Rekam Jejak Fauzi Baadilla: Dari Aktor, Relawan Prabowo, Kini Jadi Komisaris PT Pos Indonesia
Sejak saat itu, Sudaryono tinggal di rumah Prabowo selama lima tahun.
Sosok Sudaryono kemudian menjadi pribadi yang diandalkan Prabowo.
Pada 2020, ia ditunjuk menjadi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Gerindra.
Setelahnya, ia dipercaya menduduki jabatan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah di tahun 2023.
Karier politik Sudaryono tak berhenti sampai di situ.
Pada April 2024 lalu, ia mengklaim diperintahkan Prabowo untuk maju Pilkada Jawa Tengah 2024.
"Iya, ada perintah (dari Prabowo) dan insya allah siap maju (Pilkada Jateng 2024)," kata Sudaryono saat ditemui di Pekalongan, Jumat (29/4/2024), dikutip dari TribunBanyumas.com.
Fauzi Baadilla Pendukung Prabowo sejak Lama
Aktor Fauzi Baadilla sudah dikenal sebagai pendukung Prabowo Subianto sejak lama.
Pada Pilpres 2019 dan 2024, Fauzi tergabung dalam relawan pendukung Prabowo.
Bahkan, pada Pilpres 2024 lalu, Gerindra menunjuk Fauzi sebagai Koordinator Penggalang Pendukung Prabowo.
"Gerindra resmi menunjuk Fauzi Baadilla sebagai Koordinator dan Haris Moty sebagai Wakil Koordinator relawan resmi yang akan menggalang pendukung Prabowo Presiden 2024 dari unsur non-parpol," kata Ketua DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dalam keterangannya, Senin (5/6/2023), dikutip dari situs resmi Gerindra.
Tak hanya itu, Fauzi juga diketahui merupakan kader Gerindra.
Pada Pemilu 2019, ia mencalonkan diri sebagai caleg dari Gerindra dari derah pemilihan Jawa Barat IV, namun gagal.
Pengamat: Sarat Kepentingan Politik
Ditunjuknya orang terdekat Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Kabinet Jokowi-Maruf Amin dan Komisaris Independen PT Pos Indonesia, dianggap sarat kepentingan politik.
Hal ini disampaikan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio.
"Tampaknya hal ini untuk kepentingan politik, jadi sangat sarat kepentingan politik," ujar dia saat dikonfirmasi, Kamis.
Masuknya Sudaryono ke kabinet Jokowi, dinilai Hendri sebagai jabatan pengganti lantaran elektabilitasnya di Pilkada Jateng 2024, kalah jauh dari Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi.
Terlebih, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, digadang-gadang juga bakal maju Pilkada Jateng 2024.
Karena itu, Ahmad Luthfi dan Kaesang yang merupakan orang dekat Jokowi, dianggap lebih berpotensi maju dibandingkan Sudaryono.
"Sudaryono seperti mendapat jabatan pengganti setelah tampaknya gagal maju di Jawa Tengah karena ada figur Kaesang dan Ahmad Luthfi yang dekat dengan Jokowi," jelas Hendri.
Terpisah, pengamat politik, Ray Rangkuti, juga menyampaikan hal serupa.
Ia menyebut posisi-posisi penting di pemerintahan Jokowi mulai dikuasai oleh elit politik.
Ray juga menilai hal itu sarat nepotisme.
"Banyak yang percaya nepotisme itu tidak berbahaya selama melalui pemilihan."
"Sekarang, perlahan tapi pasti, posisi-posisi elit jabatan negara mulai dikapling oleh elit politik yang kental dengan napas nepotisme," jelas dia, Kamis.
Ray menambahkan, nepotisme yang terjadi di era Jokowi ini mengalami pergeseran dan melebar ke kepentingan partai.
Ia bahkan menyebut, di tengah maraknya nepotisme seperti saat ini, reshuffle kabinet dengan alasan penting atau keefektifan, hanyalah sebuah slogan.
"Kala warga diajak menormalkan nepotisme, maka mereka membagi kekuasaan itu sesama mereka tanpa malu. Apa yang terjadi pada hari ini bagian napas yang sama."
"Elite partai dengan bau nepotisme mendapat jatah kekuasaan. Melebar sedikit adalah berdasar ikatan partai," tutur Ray.
"Di negara dengan nepotisme akut seperti kita, prinsip-prinsip di atas hanya slogan. Bukan itu yang jadi pertimbangan utama."
"Pertimbangan utamanya hanya satu: apakah keluarga elite atau teman-teman elite dapat keluasaan atau tidak. Jika tidak, mereka akan membuat jabatan baru dan struktur baru," pungkas dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pengalaman Berharga dan Langka: Cerita Sudaryono 5 Tahun Tinggal Serumah Bareng Prabowo Subianto dan di TribunBanyumas.com dengan judul Sudaryono Klaim Dapat Restu dari Prabowo Subianto untuk Maju Pilgub Jateng 2024
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Milani Resti/Malvyandie, TribunJateng.com/Daniel Ari Purnomo, TribunBanyumas.com/Mamdukh Adi Priyanto, Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.