Profil dan Harta Abdul Ghani Kasuba, Eks Gubernur Maluku Utara, Disebut Sering Order Cewek
Eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba disebut kerap order cewek dan menghabiskan Rp 3 miliar untuk bayar. Ini profil dan harta kekayaannya.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba disebut kerap memesan perempuan.
Pernyataan itu muncul dari anggota DPRD Halmahera Selatan, Eliya Gabrina Bachmid saat menjadi saksi untuk terdakwa Ramadhan Ibrahim di Pengadilan Negeri (PN) Ternate, Maluku Utara, Kamis (18/7/2024).
Ramadhan Ibrahim merupakan ajudan Abdul Ghani Kasuba saat masih menjabat gubernur.
Eliya Gabrina Bachmid mengaku kerap diminta oleh Abdul Ghani Kasuba untuk mencarikan perempuan.
Eliya juga kerap mengantarkan para gadis yang jumlahnya puluhan orang tersebut untuk bertemu dengan Abdul Ghani Kasuba di kamar hotel.
Setelah pertemuan tersebut, Abdul Ghani Kasuba meminta Eliya untuk memberikan uang secara tunai kepada gadis-gadis.
"Nilainya bervariasi. Mulai Rp 10 juta hingga Rp 50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih Rp 10 juta dan seterusnya sampai 50 juta. Om Haji (Abdul Ghani Kasuba) yang minta bantu untuk mencari perempuan. Jadi saya bawakan," ungkapnya dikutip dari TribunTernate.com.
Eliya mengaku total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar para perempuan itu nilainya mencapai Rp 3 miliar.
Profil Abdul Ghani Kasuba
Abdul Ghani Kasuba alias AGK adalah Gubernur Maluku Utara dua periode, selama 2014 hingga 2023.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara dari 2008 hingga 2013.
AGK lahir di Bibinoi, Maluku Utara pada 21 Desember 1951. Sehingga saat ini, umurnya 72 tahun.
Baca juga: Saksi: Eks Gubernur Maluku Utara Ngamar Bareng Gadis di Hotel, 1 Jam Bayar hingga Rp 50 Juta
AGK menamatkan seluruh jenjang pendidikan SD hingga SMA di Madrasah Alkhairat Palu, Sulawesi Tengah.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke Fakultas Dakwah, Universitas Islam Madinah.
Setelah lulus dari Universitas Islam Madinah, Abdul Ghani Kasuba kembali ke tanah kelahiran dan bekerja sebagai kepala Inspeksi di Yayasan Al-Khaairat pada 1983-1990.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.