Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok T di Balik Kasus Judi Online Disebut Kebal Hukum, DPR Suruh Satgas Judol Bubar: Percuma

Sososk T di balik kasus judi online yang disebutkan Benny Rhamdani diklaim kebal hukum dan tak bisa tersentuh aparat hukum.

Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sosok T di Balik Kasus Judi Online Disebut Kebal Hukum, DPR Suruh Satgas Judol Bubar: Percuma
tribunnews.com
Misteri sosok T yang jadi biang kerok pengendali judi online (judol) dan scamming (penipuan online) - Sososk T di balik kasus judi online yang disebutkan Benny Rhamdani diklaim kebal hukum dan tak bisa tersentuh aparat hukum. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengungkapkan bahwa ada sosok berinisial T yang mengendalikan bisnis judi online (judol) Tanah Air.

Bahkan, Benny menyebutkan sosok T ini merupakan orang yang kebal hukum dan sulit tersentuh oleh aparat penegak hukum.

"Orang ini adalah orang yang selama Republik Indonesia ini berdiri, mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum, mohon maaf dengan segala hormat,” kata Benny, Kamis (25/7/2025), dilansir Kompas.com.

Setelah Benny menyebutkan sosok T kebal hukum itu, Anggota Komisi III DPR RI fraksi Partai Demokrat, Santoso lantas mengusulkan agar Satgas Pemberantasan Judi Online.

Sebab, menurutnya akan sia-sia peran Satgas Judi Online itu nantinya, jika ada pihak yang kebal terhadap hukum.

Karena gunanya dibentuk Satgas Judi Online tersebut untuk memberantas judi online yang selama ini dinilai tidak bisa diatasi oleh aparat penegak hukum secara maksimal.

"Jika ada orang yang kebal hukum dari judi online menurut saya percuma ada Satgas Pemberantasan Judi Online," kata Santoso kepada Tribunnews.com, Jumat (26/7/2024).

Berita Rekomendasi

"Bubarkan saja Satgas itu, karena tujuan dari dibentuknya Satgas itu adalah sebagai badan ad hock dalam pemberantasan judi online yang selama ini dinilai bahwa aparat penegak hukum belum maksimal memberantas judi online," ujarnya.

Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan (PDIP), TB Hassanudin pun meminta agar pemerintah menindak lanjuti kabar yang disampaikan oleh Benny tersebut.

Apabila memang benar adanya, maka pemerintah harus memporses hukum sosok T itu.

"Ya kalau benar ada orang yang mem backup sebaiknya di proses hukum dong," kata Hassanudin saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2024).

Baca juga: Soal Judi Online Dikendalikan Sosok Inisial T, Begini Kata Menkominfo dan PPATK

Namun, dia enggan berspekulasi lebih soal pernyataan Benny mengenai inisial T yang kendalikan judi online, karena institusi tersebut bukanlah mitra strategis dari Komisi I DPR RI.

Mengenai hal ini, Benny juga berharap pemerintahan dan aparat penegak hukum segera mengambil tindakan tegas dalam mengatasi praktik perdagangan orang, termasuk juga judi online.

“Saatnya negara mengambil tindakan tegas. Tidak hanya menyeret para calo, dan kaki tangannya, tapi mampu hukum menyentuh para bandar para tekong, mereka yang kita ketagorikan sebagai penjahat,” kata Benny. 

"Mereka penjual anak bangsa yang selama ini mengambil keuntungan, dan berpesta pora dari bisnis haram perdagangan manusia,” pungkasnya.

Kata PPATK

Mengenai sosok T itu, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana tak mau memberikan jawaban konkret terkait hal tersebut.

Ivan hanya menyatakan, pihaknya tidak takut terhadap inisial T maupun seluruh inisial lain yang ada di abjad huruf.

Menurutnya, soal sosok T ini lebih baik ditanyakan langsung kepada Benny.

"Memang PPATK bagian dari satgas sudah menyampaikan semua apapun inisialnya, dari 2 juta nama juga di antara 28 huruf yang ada, udah pasti ada."

"Dan dari ribuan nama, sebut saja 28 abjad sudah pasti ada," kata Ivan di Kantor KPAI, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

PPATK, ditegaskan Ivan, tidak mempunyai kapasitas untuk mengungkapkan sosok T tersebut.

Kini, katanya, PPATK tengah melakukan kajian terkait pembuka data di mana 2.000 di antaranya diduga sebagai pengepul.

"Jadi inisial-inisial banyak sekali, luar biasa banyak posisi PPATK bukan sebagai penindakan, kita serahkan kepada teman-teman penyidik melalui analisis kita," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim/Fersianus Waku/Reynas Abdila)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas