Johanis Tanak Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, Berharap Bisa Tingkatkan Indeks Persepsi Korupsi
Johanis Tanak lolos seleksi administrasi untuk calon pimpinan atau Capim KPK periode 2024–2029.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak lolos seleksi administrasi untuk calon pimpinan (capim) periode 2024–2029.
Pensiunan jaksa itu ingin memberantas korupsi, dengan harapan bisa meningkatkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK).
"Motivasinya untuk membarantas korupsi dengan harapan dapat meningkatkan IPK," kata Tanak kepada Tribunnews.com, Sabtu (27/7/2024).
Tanak yang sempat memegang jabatan Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda dan Tata Usaha Negara itu ingin mengubah pola pikir koruptif dalam masyarakat.
Hal itu supaya bisa menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
"Menurunkan perilaku dan pelaku tindak pidana korupsi di Indonesia agar tercipta masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945," kata Tanak.
Baca juga: PDIP Akui Johan Budi Sudah Sampaikan Permohonan Mundur Usai Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK
Sebanyak 263 orang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi calon pimpinan KPK periode 2024–2029.
Nama-nama yang lolos tersebut termuat dalam pengumuman nomor: 37/PANSEL-KPK/07/2024 pada Rabu, 24 Juli 2024.
Pengumuman tersebut telah ditandatangani Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK Muhammad Yusuf Ateh.
Baca juga: Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK, PDIP Persilakan Johan Budi Mundur dari Partai
Ratusan nama yang lolos tersebut berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pegawai KPK, polisi, jaksa, hingga politikus.
Terdapat delapan orang insan KPK yang telah dinyatakan lolos seleksi administrasi capim KPK periode 2024–2029. Dua di antaranya adalah wakil ketua KPK. Mereka yaitu:
1. Direktorat Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK Anna Devi
2. Sekretaris Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa