Akademisi: Pali-Pali, Rahasia Budaya Kerja yang Buat Korsel jadi Negara Maju
Adhi mengatakan pihaknya terkesan dengan budaya kerja Korsel dan keberhasilannya dalam melakukan transformasi perekonomiannya
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset dan Inovasi President University Dr. Adhi Setyo Santoso, mengatakan selama ini lebih banyak yang membahas budaya perusahaan versi barat.
Menurut Adhi, jarang sekali pembahasan dari Asia Timur, atau bahkan Asia Tenggara.
“Buku-buku tentang budaya perusahaan pun lebih banyak yang berasal dari barat. Maka, workshop kali ini menjadi sangat menarik karena kita membahas tentang budaya perusahaan dari kawasan Asia Timur, yakni dari Korsel,” kata Adhi melalui keterangan tertulis, Minggu (28/7/2024).
Dirinya mengungkapkan salah satu budaya perusahaan di Korea Selatan, adalah pali-pali.
Pali-pali dalam bahasa Korea, kata Adhi, berarti cepat-cepat.
"Orang Korsel memang suka bekerja dengan cepat. Bahkan sebagian orang mungkin menganggapnya terburu-buru. Meski begitu hasil kerjanya tetap harus baik, bahkan kalau bisa sempurna," katanya.
Adhi mengatakan pihaknya terkesan dengan budaya kerja Korsel dan keberhasilannya dalam melakukan transformasi perekonomiannya
Perekonomian Korsel semula ditopang oleh industri manufakturnya. Kini, industri kreatif menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian Korsel, termasuk untuk menjaring devisa.
"Untuk ikut mengembangkan industri kreatif di Tanah Air itulah yang mendorong Presuniv kemudian membuka konsentrasi Korean Wave, atau K- Wave, di Program Studi Business Administration, Fakultas Bisnis,” tuturnya.
Memahami budaya perusahaan Korsel belakangan ini, menurut Adhi, menjadi sangat penting.
Apalagi seiring dengan semakin maju dan ekspansifnya bisnis Korsel di Indonesia. Korsel dan Indonesia sama-sama merdeka pada Agustus 1945.
Hal tersebut diungkapkan oleh Adhi dalam workshop bertopik Building Successful Collaborations with Korean Businesses: Get an Ultimate Guide to Korean Business Etiquette and Culture to Win Any Business Deal.
Acara ini menghadirkan Consultant META Consulting dari Korsel, John Kim, .
Menurut Kimi, para pekerja di Korsel terbiasa bekerja dengan waktu yang lebih lama dibandingkan Indonesia.
"Kami bekerja rata-rata bisa 52 jam per minggu, sementara di sini 40 jam,” ungkapnya.
Lalu, yang juga perlu dipahami adalah budaya kerja pali-pali atau bekerja dengan cepat.
"Orang Korsel terbiasa bekerja dengan ritme yang cepat. Kami tidak terbiasa menunggu, atau menunda-nunda pekerjaan,” ungkap Kim.
" Budaya kerja pali-pali mungkin membuat kita menjadi lebih stres, lebih nervous, tetapi bisa juga sekaligus sangat menantang," tambah Kim.
Selain itu, Kim juga menekankan pentingnya pendekatan yang informal.