Gus Yahya Nilai Tak Ada Alasan Cukup DPR Bentuk Pansus Angket Haji
Yahya Cholil Staquf memandang tidak ada alasan kuat bagi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membentuk panitia khusus (Pansus) Angket Haji.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memandang tidak ada alasan kuat bagi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membentuk panitia khusus (Pansus) Angket Haji.
Menurutnya, pandangan serupa juga dirasakan masyarakat, tidak hanya PBNU.
Sebelumnya Yahya mencurigai ada masalah pribadi yang menjadi alasan pembentukan pansus.
"Ya kami melihatnya nggak ada yang bisa dijadikan alasan yang cukup untuk pansus ini dan masyarakat saya juga bisa melihat lagi," ujar Yahya kepada wartawan, Minggu (28/7/2024).
Menurut Yahya, jemaah haji tahun ini bisa ditanyakan langsung terkait urgensi DPR membentuk pansus haji.
"Kita kan punya jemaah yang berhaji juga ada banyak orang yang bisa ditanyain ya. Kalay perlu bikin survei ya sebetulnya nggak ada yang menurut saya," kata Yahya.
Dia masih merasa heran atas pembentukan pansus.
Sebab sejak awal ia menduga pansus dibentuk karena ada malasah pribadi dengan sasaran PBNU. Terlebih Yahya merupakan kakak dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
"Makanya itu kami juga ini apa gara-gara apa namanya marah kepada PBNU terus adik saya diincar apa bagaimana kan begitu sih pertanyaan," kata Yahya.
Yahya sebelumnya mencurigai pansus angket haji dilatarbelakngi dari masalah pribadi dengan sasaran untuk menyerang NU.
Diketahui Pansus Angket pengawas Haji 2024 dibentuk DPR dengan tujuan agar tak terjadi penyelewengan dan penyalahgunaan yang merugikan jemaah haji Indonesia.
Namun, Yahya menduga ada hal lin yang menjadi dasar pembentukan pansus. Ia mempertanyakan pembentukan pansus tersebut.
"Soal pansus ya pansus haji ya. Nah itu ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita, pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh," kata Yahya.
Yahya menduga ada kaitannya juga dengan adiknya, yakni Yaqut Cholil Qoumas yang menjabat sebagai Menteri Agama RI. Tetapi, menurutnya yang menjadi sasaran adalah PBNU.