IKDKI: Jadilah Tempat Mengadu dan Menangis Dosen-dosen Katolik
Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Gedung M, Universitas Tarumanagara Jakarta, Sabtu (27/7/2024).
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
Mumpuni berarti melaksanakan program kerja dengan jujur dan kritis. Para dosen Katolik dikenal sebagai pribadi yang kritis, namun profetis: profesional dan etis.
“Melayani memiliki makna sebagai tempat menerima aduan dari anggota. Karena itu, organisasi ini perlu iklas sekaligus bersedia untuk mendengarkan keluh-kesah anggota. Organisasi ini harus menjadi tempat untuk menangis,” pesan Prof. Thomas.
Sementara Suparman mengharapkan agar Rakernas IKDKI ini bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang dapat jadi rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Bimas Katolik dalam mengambil kebijakan.
“Tentu saja saya sangat mengharapkan masukan dari para dosen yang hadir di sini. Saya percaya bahwa banyak isu yang bisa dibahas di Rakernas bisa menghasilkan rekomendasi untuk kami dalam mengurus 8,6 juta penduduk Katolik Indonesia saat ini,” tegasnya.
Kemudian, Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro dalam paparannya mengajak IKDKI untuk menjadi garam dan terang dunia. Salah satu kontribusi nyata adalah terlibat dalam upaya peningkatan indeks pendidikan di Indonesia, yang saat ini masih cukup rendah.
Untuk mewujudkan hal ini, mantan Menteri Pertahanan RI ini mengimbau agar terjadi kolaborasi antar disiplin ilmu sehingga bisa melihat dan menyelesaikan sebuah persoalan dengan pendekatan multidimensi.
Menurutnya, saat ini sudah terjadi pergeseran dan perubahan dalam dunia pendidikan.
Orang tidak lagi fokus untuk mengulas sebuah isu hanya dengan satu disiplin ilmu, tapi dengan melibatkan banyak dimensi. Ini adalah pergeseran dalam dunia pendidikan yang kita alami sekarang.
“Siapa yang bisa mengikuti perubahan tersebut secara aktif, maka ia akan bertahan. Kalau yang tidak bisa mengikuti perubahan, ia akan tersisih. Karena itu, silakan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sangat cepat saat ini,” tegasnya.
Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo, dalam sambutannya melalui video mengapresiasi kehadiran IKDKI dan mengharapkan agar IKDKI tetap menghayati dan menerapkan kasih dalam usaha menjadi pendidik Katolik yang baik.
“Atas nama Bapa Suci Paus Fransiskus saya menyapa Anda semua para peserta Rakernas IKDKI. Saya mengenal organisasi Anda dengan baik. Semoga Anda semua dapat melayani dengan kasih,” ujar Mgr Piero Pioppo.
Baca juga: Lowongan Kerja Dosen PTNBH UNY Masih Dibuka, Berikut Cara Daftarnya di rekrutmen.uny.ac.id
Setelah makan siang, acara kemudian dilanjutkan dengan pleno dari masing-masing bidang tentang program strategis tiap bidang.
Pleno ini jadi kesempatan untuk mendiskusikan kegiatan-kegiatan yang bisa dilaksanakan ke depan.
Tujuan dari program yang dipresentasikan dalam Rakernas 2024 ini adalah bagaimana meningkatkan sumber daya para dosen Katolik dan bisa berkontribusi bagi Gereja dan bangsa Indonesia.